Reporter: Hasrun
BOMBANA – Bolong (40) wanita paru baya asal Poleang, yang tinggal di rumah anaknya di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Rumbia Tengah, Kabupaten Bombana hanya bisa pasrah menahan rasa sakit yang dideritanya sejak empat tahun lalu.
Ia didiagnosa oleh Dokter mengidap tumor ganas stadium empat sejak tahun 2016 silam. Bolong ibu dari empat orang anak ini seorang janda kerana suaminya telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Setiap hari, ia hanya bisa berdoa agar penyakit yang dideritanya diangkat oleh yang maha kuasa. Pun, ia sangat berharap ada dermawan yang sudi membawanya berobat ke Makkasar untuk melakukan operasi.
Kepada reporter MEDIAKENDARI.com.Anak bungsunya, Ernawati (23) yang sehari – harinya bekerja sebgai ibu rumah tangga bercerita, sejak empat tahun silam ibunya mengidap penyakit tumor. Ia juga telah berusaha membawanya untuk berobat ke rumah sakit setempat.
Namun katanya, kerena tumor yang dideritanya sudah stadium empat, Dokter menyarankan agar ibunya dirujuk ke Makkasar. Kerena tak memiliki biaya, Erna belum bisa membawa orang taunya itu berobat ke Maskksar.
“Mama hanya minum daun – daun herbal saja yang saya masakan untuk obat,” kata Ernawati dengan lirih, Rabu 29 April 2020.
Erna sendiri merupakan anak ketiga yang juga sebagai ibu rumah tangga, pun suaminya hanya pekerja serabutan dengan penghasilan cukup untuk makan sehari – hari.
Tak menyerah, memutar otak agar ibunya bisa sehat seperti sediakala. Ia pun membawanya di salah satu Rumah Sakit di Kota Kendari karena pendarahan pada hidung. Namun, hasilnya pun sama, disana ibunya hanya mendapatkan tambahan darah.
Tak Memiliki Biaya, Erna Tak Rujuk Ibunya Berobat ke Maskksar.
Katanya, dari penjelasan rumah sakit ibunya harus di rujuk ke Makkasar untuk melakukan operasi hidung akibat dari tumor ganas yang bersarang di wajahnya.
“Ini mamanku dia pengan sekali kasian kesana, dia ingin sehat,” kata dia dengan mata berkaca-kaca.
Keinginan untuk hidup sehat seolah hanya menjadi mimipi dan harapan bagi Bolong, sebab sampai saat ini anaknya belum bisa membawanya berobat ke Maskksar karena tak memiliki biaya.
” Kita sudah pernah dikasi rujukan tapi karna tidak ada uang kita tidak kesana. Disana kita butuh biaya dan kita tidak punya keluarga disana,” ujarnya.
Demikian, ia masih menaruh harapan, kiranya ada dermawan yang sudi mengulurkan tangan untuk membatu biaya ibunya berobat ke Makkasar.
“Saya ingin juga kesana, biar bisa dioperasi dan ke kemo,” harapnya.
Dikonfirmasi Lurah Kampung Baru, Arniati membenarkan jika di Kelurahan Kampung Baru yang dipimpinnya itu ada warga Poleang yang mengidap tumor ganas.
Ia mengatakan, jika Bolong wanita pengidap tumor ganas merupakan warga Poleang. Saat ini wanita paru baya itu tinggal dirumah menantunya, dengan tujuan berobat di rumah sakit setempat.
“KTPnya masih warga Poleang, itu sebanarnya dia tinggal sama menantunya untuk berobat. Dia masih pulang balik Poleang,” kata Arniati.
Ia juga menjelaskan, jika Bolong kurang lebih setahun tinggal pada menantunya kurang lebih setahun terakhir.
Kata dia, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena secara administratif Bolong merupakan warga Poleang.
“Terus terang kalau saya mau membantu, dengan meminta bantuan ke Pemda harusnya juga warga yang ber KTPkan kampung baru. Sya juga tidak bisa berbuat banyak kerna data admistrasinya masih warga Poleang,” pungkasnya.