BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Peringatan Haroana Andala di Kelurahan Bone-bone, Kecamatan Batupoaro Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu meninggalkan kesan yang terbilang kurang baik.
Sebab, para nelayan di Bone-bone mengeluhkan dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang mempengaruhi pekerjaan nelayan saat melaut mencari ikan.
Perwakilan nelayan Bone-bone, Ratih menyampaikan, keluhan kepada Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, bahwa kenaikan BBM mempengaruhi hasil jual beli ikan hasil tangkapan nelayan Bone-bone.
“BBM naik Rp 2 ribu tapi ikan cuma naik Rp 200 perak, sangat tidak sebanding. Dengan moto pelayanan tanpa sekat, harapan kami dengan adanya kegiatan ini nelayan lebih diperhatikan,” ungkap, Ratih saat peringatan Haroana Andala, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga : Pemkot Kendari Bakal Kenakan Biaya Retribusi Sampah Pada Masyarakat
Mendengar hal itu, Monianse kemudian mencari Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Baubau, Ruslan untuk memberikan jawaban atas keluhan nelayan Bone-bone. Sayangnya, Ruslan tidak hadir di tempat kegiatan.
Dikatakan, para nelayan di Bone-bone juga belum mendapatkan informasi bila Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, sudah mendapatkan perintah langsung dari Pemerintah Pusat agar menyiapkan 2% dari Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2022, untuk dijadikan penanggulangan dampak kenaikan BBM bagi nelayan.
Monianse pun meradang. Dirinya marah besar dan sempat memberikan kode akan mencopot Kadis Perikanan.
Baca Juga : Seorang Mahasiswi UHO Dibusur Kelompok Bertopeng
“Jangan cuma diam saja, namun berikan sosialisasi yang sebesar-besarnya, yang sekuat kuatnya kepada karena Pemerintah, sebenarnya sudah ada untuk mereka. Tapi kenapa tidak sampai informasinya. Padahal, Almarhum (Wali Kota, AS Tamrin) itu mempercayakan (Kepala Dinas Perikanan) karena dia dari Bone-bone. Bone-bone ini pusatnya nelayan. Kadisnya dipilih dari sini, jadi kalau tidak hadir begini, keterlaluan. Ada undangannya tapi dia tidak hadir di kampungnya sendiri,” geram Monianse.
Politisi PDIP itu menegaskan, agar Dinas Perikanan Kota Baubau segera mensosialisasikan kepada nelayan cara agar mendapat subsidi BBM.
“Agar uang rakyat ini betul-betul sampai kepada orang yang betul-betul membutuhkan, data semua nelayan yang sebenar-benarnya nelayan dan terdampak langsung kenaikan BBM,” pinta orang nomor satu di daerah eks pusat Kesultanan Buton itu.
Baca Juga : DP3A Ungkap Tahun 2022 Masih Banyak Terjadi Kasus Kekerasan
Terpisah, Kadis Perikanan, Ruslan berdalih dirinya tidak hadir diacara Haroana Andala di Bone-bone karena tidak mendapatkan undangan dari panitia.
“Saya di Baubau. Hanya tidak tahu, tidak ada undangan. Biasanya staf ku sampaikan kalau ada undangan,” ucap Ruslan, di konfirmasi usai Ekspose empat tahun Tampil Manis di Gedung Maedani, Kamis (13/10/2022).
Ditanya soal belum adanya informasi kepada nelayan di Bone-bone, agar mendapat subsidi BBM. Ruslan mengaku, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada nelayan. Namun, sosialisasi itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
“Memang kemarin itu kami tidak ekspose, karena jangan sampai membengkak (datanya). Makanya kemarin kami senyap jalan tidak di tahu oleh publik. Karena rata-rata orang itu siapa yang tidak mau bantuan kan. Data-data nelayan itu sudah ada, tapi kami masih mau konfirmasi lagi sama Dinas Sosial,” katanya.
Penulis : Ardilan