KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Berburu Takjil sudah menjadi tradisi saat Bulan Ramadan, aneka jajanan buka puasa dipinggir jalan ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Diantaranya, lapak penjual takjil di area bundaran mandonga, area bundaran gubernur, MTQ, jl. Sao-sao, dan sekitar Kendari Beach (KEBI) yang juga sering menjadi pilihan aneka macam takjil. Beberapa penjual lainnya juga ada yang memilih menjajakan jualannya dipinggir jalan.
Berbagai jenis makanan mereka jajakan, mulai dari kue, roti, aneka gorengan, berbagai macam es serta jajanan tradisional tersaji di lapak masing-masing sejak pukul 15.00 WITA.
Aneka takjil ini dihadirkan dengan harga bervariasi tergantung jenis takjil, seperti kue panada 3 buah Rp 5 ribu, sama seperti jalangkote, sementara kue risoles 2 buah Rp 5 ribu serta salad buah Rp 15 ribu/cup, demikian juga es buah dan es kelapa muda 1 porsi Rp 5-10 ribu.
Bulan, salah seorang pembeli takjil mengaku salah satu moment yang dirindukan ketika ramadan adalah berburu takjil.
“Yang paling khas memang berburu takjil, momen yang ditunggu dibulan ramadan, jadi banyak macam kue bisa dilihat” ujarnya.
“Seru saja liat orang berburu takjil, ramai di satu tempat, pilih-pilih jajanan, apalagi sekarang sudah nda covid mi, beda dulu” ucap pembeli lainnya, Rahma.
Selain itu, seorang pedagang takjil, Mujtahida juga antusias berjualan di hari pertama puasa, dan mengaku sering membuka lapaknya di tempat itu.
“Setiap tahun puasa pasti disini, semangat juga kalau puasa karena suasana inilah yang dirindukan, khasnya bulan ramadan” jelas Ida.
Para pedagang bersyukur karena kondisi tahun ini sudah lebih baik, karena Covid-19 sudah nyaris hilang sehingga pengunjung sudah lebih banyak datang untuk berburu takjil.
“Alhamdulillah tahun ini sudah lebih baik penjualannya, warga sudah bebas beraktivitas, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pendapatan turun drastis,” ucap Nurul, salah satu pedagang takjil di sekitar bundaran gubernur.
Desi, yang juga berkunjung untuk membeli takjil pun memilih berbelanja takjil di sekitar bundaran gubernur itu, karena banyak pilihan.
“Tidak puasa saja disini memang ramai, pas bulan puasa lebih ramai lagi. Selain itu, kuenya murah dan banyak pilihan,” paparnya.
Reporter: Nur Anisah