Reporter: Mumun
Editor: La Ode Adnan Irham
WANGGUDU – Warga Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sultra, diimbau memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong untuk ditanami sayuran maupuj umbi-umbian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, I Made Guyasa mengatakan, acap kali masyarakat terlena produk-produk yang ada dari luar daerah.
Padahal melihat lahan yang masih kosong, besar peluang dapat menghasilkan sayuran atau umbian yang jika ditanam sendiri diketahui kualitasnya.
“Jangan kita terlena akan produk luar. Produk luar kita tidak tau bahan kimia apa saja atau racun apa saja yang telah mereka semprotkan untuk menambah kesuburan tanaman mereka,” ujarnya.
Hal senada diutarakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konut, Rudin Sudo, melalui Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekargaman Pangan, Ahmad Sukamto.
Baca Juga :
- Ketua Ansor Konawe Kembali Laporkan KPU dan Bawaslu Konawe yang Kedua Kalinya di DKPP, Terkait Dugaan Pelanggaran Etik saat Pilcaleg
- Bawaslu Konawe Umumkan 84 Anggota Panwas Kecamatan Yang Akan Bertugas di Pilkada 2024
- Kasi Penkum Kejati Sultra Sebut, Kajati dan Wakajati Serta Empat Kajari Berganti
- Pedagang yang Digusur di Kawasan MTQ Terancam Kehilangan Pendapatan
- Bawaslu Konut Tetapkan 39 Anggota Panwascam
- Ngeri!! Senin 20 Mei lalu, Komisioner KPU dan Bawaslu Konawe Dilaporkan di DKPP atas Dugaan Pelanggaran Kode Etik
Kata Ahmad, gerakan tanam bertujuan mendukung program ketahanan pangan Pemkab Konut, yang bakal menggelar pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna pada kelompok wanita tani untuk memperkenalkan kegiatan penanaman secara hidroponik, oval krpl dan demplot.
Hal itu juga untuk mendukung masyarakat agar memvariasikan makanan pokok seperti nasi yang sering dikomsumsi masyarakat.
“Misal makanan pangan lokal seperti jagung, ubi, sagu yang diolah menjadi sinonggi dan lain-lain agar dapat memperoleh nutrisi dan sumber gizi yang lebih beragam dan seimbang,” paparnya. (B)