Reporter: Sulyamin / Editor: La Ode Adnan Irham
KOLAKA – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kolaka, prihatin dengan kabar ditolaknya jenazah seorang perawat positif Covid-19 oleh warga di Semarang.
Perawat bernama Nuria Kurniasih itu akhirnya dimakamkan di sekitar RS Dr Kariadi. Menanggapi hal itu Ketua DPD PPNI Kabupaten Kolaka, Lm Hasimin ikut berduka dan prihatin kepada pahlawan kemanusiaan.
Kata dia, harusnya almarhumah dihormati, bukan justru seolah menjadi hal membahayakan bagi warga yang beranggapan akan mengancam jiwa penduduk disekitar lokasi tersebut.
Hal ini memang membutuhkan pendekatan yang sangat persuasif dan edukatif bagi warga, bagimana penularan Virus Corona itu sesungguhnya.
Ia sendiri belum ingin berkomentar banyak termasuk mengenakan pita hitam sebagai bentuk solidaritas. Kata dia, respon berlebihan terhadap kejadian tersebut kurang bijak ditengah pandemi dan ketakutan warga.
“Insya Allah perawat tetap menunjukan kekompakan dan rasa solidaritas yang tinggi pada teman sejawat, namun dalam kasus ini saya tentu harus duduk bersama dengan anggota pengurus untuk menyampaikan bentuk ekspresi duka ditengah wabah ini,” pungkasnya. (B)