FEATUREDWAKATOBI

Waspada! Aktivitas Berkedok Peneliti dan Jurnalis Asing Masuk Wakatobi

386
×

Waspada! Aktivitas Berkedok Peneliti dan Jurnalis Asing Masuk Wakatobi

Sebarkan artikel ini

WAKATOBI – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Kasubdit Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing mengimbau agar semua pihak terkait pengawasan warga negara asing, untuk lebih mewaspadai penyalah gunaan Visa yang berkedok Peneliti dan Jurnalis Asing.

“Yang kita antisipasi itu adalah suatu penyalahgunaan Visanya, seperti peneliti dan jurnalis asing,” imbau Kasubdit Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing, Masykur, saat diwawancarai di Hotel Wisata Waktobi, Jumat, (27/4/2018).

Penyalahgunaan Visa yang dimaksudkan adalah, pelanggaran prinsip yang memakai cover peneliti dan jurnalis, dimana hasil penelitian yang bersangkutan digunakan untuk kepentingan Politik, bukan kepentingan akademis sebagaimana izin dari Visa tersebut.

“Pelanggaran prinsip artinya mereka memakai cover peneliti, kemudian hasil penelitian itu digunakan untuk kepentingan-kepentingan politik bukan kepentingan akadimis,” tutur Masykur.

BACA JUGA: Kemendagri: Harus Ada Kewaspadaan terhadap Orang Asing di Indonesia

“Seperti, contoh pada Snock Horbonye (nama orang) dulu. Dia meneliti tentang kekuatan Islam di Aceh, kemudian mereka gunakan hasil penelitian dan data-datanya kepada Pemerintah Belanda untuk menaklukkan perjuangan-perjuangan Rakyat Aceh, sehingga dia bisa petakan dimana kelemahannya,” tambahnya.

Begitu pula dengan jurnalis asing, yang dikhawatirkan adalah mereka mengekspos sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta. Misalnya penelitian tetang sawit, mereka justru mengekspos tentang kerusakan alam yang mengakibatkan timbulnya desakan dari lembaga-lembaga internasional untuk menutup sebuah perusahaan pengolah sawit tersebut.

Dengan adanya publikasi-publikasi berkedok jurnalis asing yang sifatnya sepihak, maka Indonesia dapat saja mendapatkan tekanan-tekanan internasional.

“Yang jadi masalah itu adalah mereka menyudutkan kita, bahwa Indonesia melanggar lingkungan hidup, mengeksplor lingkungan tidak sesuai prosedur, akhirnya kita mendapatkan tekanan-tekanan internasional hanya karena akibat publikasi yang sifatnya sepihak,” kata Masykur.

Kendati demikian, Masykur mengatakan, sejauh ini belum ada yang mengungkapkan adanya penyalahgunaan visa oleh warga asing yang masuk ke Wakatobi, namun patut untuk semua pihak mewaspadai hal tersebut.

“Sejauh ini di Wakatobi, kita belum menemukan adanya suatu pelanggaran-pelanggaran yang prinsip,” tutupnya.


Reporter: Syaiful
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page