NASIONALNEWS

Webinar dengan SMSI, M Nuh: Kualitas Kemerdekaan Pers Harus Ditingkatkan

584
×

Webinar dengan SMSI, M Nuh: Kualitas Kemerdekaan Pers Harus Ditingkatkan

Sebarkan artikel ini
Webinar SMSI bersama Ketua Dewan Pers, M Nuh

JAKARTA – Ketua Dewan Pers, Prof Dr M Nuh mengatakan kualitas kemerdekaan pers harus ditingkatkan karena kemerdekaan pers bukan untuk kepentingan pers itu sendiri, melainkan untuk demokrasi, kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu diungkapkan Mantan Mendikbud itu saat Webinar dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dalam memperingati Hari Kebebasan Pers Se-Dunia, Jumat 8 Mei 2020 yang diikuti pengurus SMSI dari seluruh provinsi.

Webinar yang dipandu moderator Ervik Ari Susanto itu juga menghadirkan pembicara Wakil Ketua Dewan Penasehat SMSI Dr. Ir. M Hatta Radjasa, dan Ketua SMSI Pusat Firdaus.

Untuk meningkatkan kemerdekaan pers, kata Nuh, tentunya harus ditopang kompetensi, integritas, perlindungan, dan kesejahteraan. Bagaimana mungkin pers merdeka jika tidak ada perlindungan dan kesejahteraan.

“Bisa-bisa tidak ada yang meliput berita. Lalu siapa yang memberitakan pembangunan dan pengumuman pemerintah untuk bangsa ini, kalau pers kita tidak berdaya,” kata Nuh yang sekaligus mengingatkan unsur pers harus dibantu pemerintah di masa Pandemi Covid-19 ini.

Pilar Demokrasi
M Nuh menegaskan, pers itu pilar demokrasi. Tidak boleh ada celah untuk melemahkan kemerdekaan pers. “Kita justru harus meningkatkan kemerdekaannya untuk membangun negara yang kita banggakan dan kita cintai ini,” kata Nuh.

Kemerdekaan pers, ujar Nuh, juga bermakna sangat penting untuk kemanusiaan, pembangunan bangsa dan negara. Dalam tugas pers terdapat unsur pendidikan yang mencerahkan, pemberdayaan dan hiburan. Bahkan ada peran kontrol sosial.

Dalam kesempatan tersebut, M Nuh mengapresiasi dan SMSI yang ikut mengupayakan dan membuka kesadaran masyarakat mengenai pentingnya meningkatkan kualitas kemerdekaan pers seperti melalui Webinar ini.

Hatta Radjasa juga mengingatkan pemerintah agar memberi stimulus usaha kecil dan menengah, termasuk usaha bidang pers, karena tidak semua perusahaan pers itu usaha besar.

“Jangan sampai ada pengecualian. Semua harus dibantu,” kata Hatta Radjasa.

Webinar ini sendiri dirancang oleh SMSI untuk menggantikan acara peringatan Hari Pers se-Dunia yang batal diselenggarakan di Jakarta karena Pandemi Covid-19.

Ketua Umum SMSI, Firdaus melaporkan perkembangan keanggotaan SMSI di seluruh Indonesia yang saat ini mencapai 672 perusahaan media siber yang secara administrasi semua sudah tuntas.

Dalam waktu dekat SMSI mempunyai newsroom bersama, dengan anggota dari perusahaan-perusahaan media yang berbeda-beda di Tanah Air.

Ditambahkan M Nuh lagi, kita sedang dalam uji ketahanan sistem untuk bagaimana bisa bertahan hidup, bagaimana bisa menyalip di tikungan ketika semua sedang mengerem.

Hal itu menurutnya penting untuk SMSI yang tengah mengeksplorasi cyber space, dan membangun kebersamaan dengan filosofi “The Power of We“.

You cannot copy content of this page