EKONOMI & BISNISKendari

XL Axiata Bagikan Ratusan Kartu Perdana Axis Untuk Siswa MIN 1 Kendari

1481
×

XL Axiata Bagikan Ratusan Kartu Perdana Axis Untuk Siswa MIN 1 Kendari

Sebarkan artikel ini
XL Axiata Kendari
Sales Manager XL Axiata Kendari, Wahid Ramlan saat diwawancarai usai kegiatan penyerahan bantun. Foto: MEDIAKENDARI.com

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Demi mendukung proses pembelajaran daring atau online di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kendari, XL Axiata Kendari membagikan 600 kartu perdana Axis untuk siswa dan guru.

Sales Manager XL Axiata Kendari, Wahid Ramlan mengungkapkan, tidak hanya di MIN 1 Kendari, bantuan tersebut juga disalurkan ke sejumlah sekolah di Kota Kendari.

“Sebanyak 553 siswa, 40 guru serta admin dan satpam sekolah mendapatkan bantuan ini,” terang Wahid Ramlan, Jumat 18 September 2020, ditemui usai penyeragan kartu perdana di MIN 1 Kendari.

Untuk kartu yang dibagikan, kata Wahid, adalah kartu perdana berisi paket data internet sebesar 96 gigabite dengan masa aktif 60 hari, yang terdiri dari 15 GB kouta converence, 15 GB edukasi, 30 GB kouta game online, dan 3 GB chatting (WA/Facebook/Grab/Go-Jek/OVO).

Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Sales Manager XL Axiata, Wahid Ramlan (Kiri) Kepada pihak MIN 1 Kendari yang diwakili Kasi Pendma Kendari, Nasir Sahabuddin (Kanan)

Menerima bantuan ini, Kepala Sekolah MIN 1 Kendari, Siti Juhasni menyampaikan terima kasih kepada XL Axiata. Menurutnya, kuota internet menjadi keluhan orang tua sejak penerapan belajar mandiri di rumah.

Untuk itu dirinya menilai, adanya bantuan paket dan kuota internet dari XL Axiata dirasa sangat membantu keberlangsungan proses pengajaran daring dimasa pandemi.


“Sudah sejak lama kami mengharapkan bantuan ini. Insha Allah kami akan manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya, dan kerjasama yang baik ini akan terus kami lakukan dan upayakan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Padma) Kemenag Kendari, Nasir Sahabuddin mengungkapkan, total siswa Madrasah di Kendari mulai Ibtidaiyah hingga Aliyah berjumlah kurang lebih 3000 siswa.

“Kami menargetkan mencakup jumlah tersebut, sesuai kesepakatan Ditjen Pendidikan Islam, bahwa kami akan mencover seluruh siswa yang ada di lembaga pendidikan islam,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page