Reporter: Dila Aidzin
Kendari – Sekira 250 Kepala Keluarga dari 690 jiwa warga di Desa Ululalimbue Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga terdampak Pencemaran Udara akibat Debu Batu Bara lintasan Mobil pengangkut Batu Bara milik PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) dari arah Pelabuhan PT Perusahan Muara Sampara (PT PMS) menuju Pabrik PT VDNI DAN OSS.
Dugaan Pencemaran polusi udara debu Batu Bara PT VDNI dan OSS tersebut diungkapkan Kepala Desa Ululalimbue, Sarifuddin kepada mediakendari.com, Jumat, (1/10/2021) malam.
Menurut Sarifuddin, posisi Desa Ululalimbue berada ditengah antara PT VDNI dan OSS sehingga dampak lingkungan dan polusi udara akan bertambah secara terus menerus setiap harinya dan dirasakan oleh warga setempat.
“Warga setempat sudah mulai mengalami batuk-batuk akibat menghirup Debu Batu Bara dari PT VDNI dan PT OSS. Bayangkan saja pak, begitu kita bangun tidur di pagi hari dan kita batuk berdahak warnanya sudah hitam hitam ,” ujar Kades Ululaimbue prihatin.
Dikatakannya, setiap tahunnya atap rumah masyarakat Desa Ululalimbue harus diganti karena Debu Batu Bara yang menempel di atap atap rumah warga setempat.
Semakin prihatin akan nasib warganya, Sarifuddin melaporkan peristiwa di media ini.
“Tak hanya itu, Debu Batu Bara juga berdampak langsung pada mata pencaharian warga sekitar. Banyak masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan. Yang pertama, hilangnya mata pencaharian kita diperempangan. Yang kedua, banyaknya anak-anak kita yang mulai batuk-batuk disana karena adanya pencemaran udara batu bara,” ucapnya.
Lebih lanjut Sarifuddin mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada kepedulian dari pihak PT VDNI maupun PT OSS.
“Yang ada CSRnya tersalur itu baru air bersih saja. Yang lain tidak ada, seperti bantuan Kesehatan itu belum ada sama sekali. Kita pernah dibantu tapi hanya pengukur suhu dan masker,”tuturnya.
Sarifuddin berharap agar pihak perusahaan dalam hal ini VDNI dan OSS dapat memperhatikan kesehatan masyarakat wilayah pabrik dan pelabuhan.
Atas kejadian ini, lanjut Sarifuddin, selaku Pemerintah Desa Ululalimbue, meminta Pemerintah Kabupaten Konawe dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten, DLH Provinsi Sultra, Aparat Penegak Hukum, LSM Pemerhati Lingkungan, untuk bersama sama dengan Pemerintah Desa Ululalimbue memikirkan nasib kesehatan warganya.
“Pemerintah jangan tutup mata melihat nasib kami di Desa Ululalimbue ini, kami sudah mau mati akibat pencemaran lingkungan dan pencemaran udara akibat debu Batu Bara ini,” pesan Kades Ululalimbue.
Hingga berita ini terpublis belum
ada konfirmasi dari pihak PT VDNI maupun PT OSS.