Reporter : Basri
BUTON SELATAN – Sebanyak 52 sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA di Buton Selatan (Busel) kini telah menerima dana Bantuan Operasional (BOS) Afirmasi senilai Rp 60 juta per sekolah untuk tahap akhir, setelah menunggu kurang lebih sebulan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Busel, Drs La Makiki MPd, mengungkapkan rasa syukurnya atas dimasukannya sekolah di Busel pada 2020 ini sebagai penerima BOS Afirmasi, sebab pihaknya sempat berkecil hati ketika tak dijatah dana tersebut pada 2019 lalu. Padahal BOS Afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasi bagi satu pendidikan dasar dan menengah yang ada di daerah khusus dan kondisinya berada pada wilayah terluar.
“Tahun lalu saya komplain di Kementerian Pendidikan sana, kenapa Busel ini yang daerahnya terdiri dari sejumlah pulau kecil dengan kategori wilayah daerah terluar dengan akses terbatas seperti Pulau Batu Atas, Siompu, dan Kadatua tapi tidak mendapatkan dana BOS Afirmasi. Dan alhamdulillah setelah presentasi dan dievaluasi akhirnya tahun ini kita mendapatkan dana BOS Afirmasi ini,” ungkap La Makiki saat ditemui di kantornya, Jumat 16 Oktober 2020.
Dikatakannya, untuk penggunaannya sendiri dipastikan sejak tahap awal pencairannya, pihaknya mengaku telah sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) BOS Afirmasi, di mana diberikan dalam rangka menutupi biaya operasional yang tiap daerah tidak sama.
“Kalau dari dinas ini kita sarankan untuk dibelanjakan barang yang paling dibutuhkan seperti tablet, komputer, atau laptop, yang dapat berfungsi saat pembelajaran daring maupun pembelajaran informatika,” katanya.
Selain dana BOS Afirmasi, sejumlah sekolah di wilayah kerjanya juga mendapatkan alokasi dana BOS Kinerja. BOS Kinerja kata dia, merupakan dana yang dialokasi bagi sekolah yang memiliki kinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan di daerah khusus yang ditetapkan oleh kementerian. Dimana, pada masa pandemi Covid-19, BOS Afirmasi dan BOS Kinerja dapat digunakan untuk mendukung kesiapan satuan pendidikan.
“Apalagi di Busel ini sejak 2018/2019 kita sudah melaksanakan ujian berbasis komputer, dan kedepannya ini kita akan arahkan setiap sekolah tingkat SD dan SMP ini setiap ulangan harian wajib dilaksanakan dengan berbasis komputer, dan saat ini sudah sebagian sekolah yang menjalankan itu. Sehingga dengan pembelanjaan barang dari BOS Afirmasi dan Kinerja seperti itu semakin memudahkan kita,” terangnya.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya terus berupaya agar semua sekolah yang berada pada wilayah terluar dan tertinggal seperti di kepulauan itu bisa mendapatkan dana BOS Afirmasi.
“Karena masih ada sebagian yang belum dapatkan itu, seperti contoh di Siompu sana, ada dua sekolah yang berhadapan tapi hanya satu yang dapat dana BOS Afirmasi, sehingga itu yang kita upayakan sekarang, belum lagi Batu Atas juga,” sebutnya.
Dia pun berharap bagi sekolah yang mendapat dana BOS Afirmasi agar dapat membelanjakannya sesuai juknis dan dimanfaatkan dengan baik.
“Apalagi kita ini sudah jalankan pembelajaran berbasis komputer dan online, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik dana BOS tersebut,” harapnya.
Operator dana BOS Disdik Busel, Yamin SPd merinci, alokasi dana BOS di Busel tahun 2020 terdiri dari dana BOS Reguler sebanyak Rp 16.206.300.000 untuk semua sekolah.
Kemudian Dana BOS Kinerja Rp 1.020.000.000 yang terbagi untuk 17 sekolah, dengan rincian Kecamatan Lapandewa 3 sekolah, Kadatua 2 sekolah, Batu Atas 4 sekolah, Sampolawa 6 sekolah, Siompu 1 sekolah, dan Siompu Barat 1 sekolah.
Serta dana BOS Afirmasi Rp 3.120.000.000 yang terbagi di Kecamatan Lapandewa 10 sekolah, Kadatua 5 sekolah, Batu Atas 6 sekolah, Sampolawa 12 sekolah, Siompu 10 sekolah, Siompu Barat 6 sekolah, dan Batauga 3 sekolah
“Sehingga total alokasi dana BOS di Busel tahun 2020 tercatat yakni Rp 20.346.300.000,” tutupnya. (3).