Kendari

Ali Mazi : Masyarakat Wajib Terlibat dalam Pencegahan Bencana

388
Gubernur Ali Mazi saat mengecek kesiapsiagaan mengadapi bencana alam di Sultra. (FOTO: Khumink Kominfo Sultra).

Reporter : Sardin.D

KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ali Mazi, SH mengungkapkan masyarakat wajib terlibat dalam pencegahan bencana. Hal ini berkaitan dengan adanya prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan sejumlah daerah di Sultra bakal terjadi bencana alam.

“Keterlibatan masyarakat juga tidak boleh di abaikan, khususnya dalam antisipasi bencana dan mitigasi pada saat terjadi bencana alam. Oleh karena itu, mempersiapkan masyarakat untuk siap menghadapi bencana merupakan tanggung jawab dan proritas kita semua,” kata Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH saat memimpin apel kosolidasi dalam rangka kesiapsiagaan bencana alam di kantor Gubernur Sultra, Jum’at 13 November 2020.

Dalam apel Kesiapsiagaan juga itu sejumlah stacholder terkait seperti Polri, TNI, Pemerintah Daerah, Basarnas, BPBD, Tagana serta komponen lainnya diimbau memiliki peran serta untuk menanggulangi dan siap menghadapi bencana alam.

Saat ini, urai Ali Mazi, sejumlah daerah dihadapkan dengan fenomena La Nina atau peningkatan akumulasi curah hujan yang berpontesi menimbulkan bencana berupa banjir, angin puting beliung, tsunami dan tanah longsor.

“Bencana alam bersifat kontinjesi yang waktunya tidak dapat di ketahui. Bencana alam juga dapat menimbulkan dampak yang sangat besar serta menimbulkan kerugian materi maupun non materi, baik harta benda, cedera fisik, psikologis serta ancaman kehilangan nyawa bagi korbannya,” katanya.

Orang nomor satu di Bumi Anoa itu menambahkan di Sultra sendiri sesuai data 2019, terdapat lima Kabupaten yang berpontesi menghadapi banjir dan tanah longsor yakni Kabupaten Konawe, Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Kolaka Timur (Koltim) dan Kota Kendari.

“Berdasarkan data dari kewilayahan, daerah yang terdampak banjir di beberapa kecamatan dan desa telah merusak infrastruktur jalan dan jembatan sehingga memutuskan jalur lintas antar kabupaten dan provinsi di Sultra,” tutupnya.

Untuk diketahui , dimana sudah terjadi di beberapa daerah terkena banjir dan tanah longsor antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version