Redaksi
KOLAKA – PT Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara yang menjadi salah satu tulang punggung koorporasi BUMN, bakal mengadapi tantangan berat di 2020 ini.
Hal itu diungkapkan General Manager PT Antam UBPN Sultra, Khaidir Said saat menerima kunjungan pengurus PWI Kolaka di kantornya, Selasa 18 Februari 2020.
“Tahun ini cukup berat tantangannya, karena di tahun 2020 UBPN Sultra adalah tulang punggung perusahaan bersama Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Jakarta, karena beberapa unit Antam belum produksi, seperti di Maluku Utara,” paparnya.
Kata Khaidir, perusahaan berharap UBPN Sultra memberi kontribusi maksimal tahun ini. Sehingga koorporasi berharap dari UBPN Sultra, di sisi produksi memberikan kontribusi maksimal, dan keuntungan juga harus bisa menjadi paling besar.
Harapan koorporasi itu kata Khaidir menjadi tantangan yang harus dijalani ditengah harga jual nikel masih jauh dibawah asumsi.
“Sementara harga nikel masih jauh dari asumsi kita yaitu sebesar US$ 7,7 per lb sementara realisasi US$ 5,3, per lb,” jelasnya.