Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Modal inti Bank Sultra tercatat mencapai 1,3 triliun rupiah. Hal ini disampaikan Pelaksana Harian (Ph) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara, Ridhony Marisson Hasudungan Hutasoit pada Senin, 18 Januari 2021.
Ridhony berharap dapat tercipta lingkungan ekonomi yang kondusif agar Bank Sultra dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder. Sebab menurutnya, hal tersebut yang sangat dibutuhkan khususnya kepada para pemegang saham.
“Kondisi itu khususnya untuk memenuhi modal inti minimum Bank Sultra di 2024 mendatang,” ungkap Ridhony melalui telepon selulernya.
Ia mengungkap, untuk tahun 2024 modal inti minimum Bank SUltra ditargetkan naik menjadi 3 triliun rupiah.
Ridhony menjelaskan, pemenuhan modal tersebut tentunya agar Bank Sultra dapat melaksanakan sebagaimana yang telah menjadi tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang asas-asas ketentuan BPD.
Dalam UU tersebut, BPD bekerja sebagai pengembangan perekonomian daerah, dan menggerakkan pembangunan ekonomi daerah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, serta menyediakan pembiayaan keuangan pembangunan di daerah, menghimpun dana serta melaksanakan dan menyimpan kas daerah disamping menjalankan kegiatan bisnis perbankan. (c)
