WAKATOBI – Kepala Desa Posalu, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Jamaluddin bangga dengan adanya kandang ayam terbesar di Sulawesi Tenggara yang ada di desanya.
Ini dikarenakan, adanya peternakan Azhun Agro Bersinar (AAB) menekan angka pengangguran di Desa Posalu. Desa Posalu kini dikenali sebagai salah satu desa di Wakatobi yang memiliki agro wisata ternak ayam potong.
“Ini adalah salah satu rahmat dari Allah yang ditunjuk ke desa kami. Ini sangat bagus karena adanya kandang di desa saya pengangguran di desa ini berkurang dan untuk sementara 16 pekerja yang diserap dari desa kami ini. Kemudian desa kami banyak dikunjungi masyarakat dari desa lain,” ungkap Kades Posalu, Rabu (8/08).
Jamaluddin mengatakan, kedepan dirinya akan membangun kemitraan dengan usaha ternak AAB melalui dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Sangat membantu masyarakat, jadi kedepan Bumdes kami akan kita kelola dengan cara membuat kandang, karena perusahaan yang menyediakan bibit, pakan, obat, SDM dan pemasaran, sementara masyarakat hanya memelihara ayam sampai panen,” katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah maupun pusat dapat mendukung program yang dilakukan usaha ternak Ayam Azhun, agar masyarakat Wakatobi kedepan dapat beternak dengan baik dan benar.
“Kiranya kedepan pemerintah pusat bisa meningkatkan DD kami, supaya Bumdes kami ini bisa dikelola dalam bentuk peternakan,” harap Jamaluddin.
Sementara itu, Dirut Azhun Agro Bersinar, Launa Ismail mengatakan, kemitraan ini tak hanya di Desa Posalu, akan tetapi 76 desa lain di Wakatobi juga akan diberi peluang usaha ternak dan sayuran.
“Bukan hanya Posalu, desa lain juga bisa bermitra dengan kami. Karena tujuan kami pertama adalah meningkatkan perekonomian dan memberdayakan masyarakat Wakatobi dengan cara beternak dan berkebun,” ungkap Launa.
Untuk diketahui, usaha Azhun Agro Bersinar bergerak dibidang peternakan dan perkebunan. Kotoran dari ayam potong tersebut akan dijadikan pupuk kompos untuk sayuran. Sehingga tidak terdapat limbah kotoran yang akan menimbulkan virus yang membahayakan masyarakat setempat.(a)