Reporter : Basri
BUTON SELATAN – Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Lapandewa, Bripka Rodi Sugarbin, ikut andil dalam mendukung dan meningkatkan ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19 dengan membantu masyarakat panen bawang merah milik salah seorang warga binaannya di Desa Lapandewa, Kamis 08 Oktober 2020.
Ia mengungkapkan sebagai bentuk dukungan Polres Buton terkait program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19, sehingga berawal Agustus 2020 kemarin di mana tengah memasuki musim kemarau, dia bersama warga mencoba memanfaatkan lahan kurang lebih sekitar 0,75 hektar untuk ditanami bawang merah dengan mencoba berinovasi memanfaatkan air PDAM sebagai pengairannya.
“”Dari bibit yang mereka beli seadanya kita mencoba menanamnya dengan memanfaatkan pengairan melalui air PDAM dan merupakan kali pertama khususnya di Lapandewa, alhamdulillah hasil panennya memuaskan,” ucap Bripka Rodi Sugarbin saat ditemui usai panen.
Dengan berhasilnya panen bawang merah melalui pengairan air PDAM hasil binaanya tersebut, pihaknya berharap bisa menjadi contoh bagi masyarakat di desa yang lain untuk berinovasi dengan menanam jenis sayuran lainnya guna memenuhi kebutuhan rumah tangga sebagai langkah untuk mendukung ketahanan pangan utamanya di tengah pandemi Covid-19.
Di tempat yang sama, pemilik lahan bawang merah, Harno mengucap syukur atas hasil panen bawang merah yang ditanamnya bersama Bhabinkamtibmas yang membina tiga desa tersebut.
Sebab kata dia, sejak hari pertama pengolahan lahan tanam hingga panen, selalu mendapat cibiran dari sejumlah warga yang melewati lahan miliknya itu. Karena masyarakat setempat tidak yakin usaha yang dilakukannya bersama Bhabinkamtibmas itu akan berhasil.
“Dari 50 liter yang kita tanam, hasil panennya ini ditaksir mencapai 250 kilo gram dan masih ada 8 bedeng lagi yang belum dipanen. Jadi alhamdulillah kami sangat berterima kasih dan bersyukur karna pak Bhabin selalu memotivasi dan memberi semangat di saat orang lain menertawai karna menanam di musim kemarau,” pungkasnya. (3).
