KONAWE SELATAN

Dianggap Mubazir, KPU Konsel Diminta Evaluasi Relawan Demokrasi

779
Koordinator JPPR Konsel, Muhtar Sabara

Reporter : Erlin

ANDOOLO – Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) Konawe Selatan (Konsel) menilai, pembentukan relawan demokrasi (Relasi) tidak memberikan kontribusi positif.

Sekretaris JPPR Konsel, Muhtar Sabara menjelaskan, buruknya manajemen Relasi membuat keberadaanya terkesan mubasir, dan jauh dari semangat awal pembentukannya.

”Sebagai ujung tombak peningkatan kualitas Pilkada dan partisipasi pemilih bisa kabur dan berimplikasi pada ketidakefektif dan efesiensi anggaran,” kata Muhtar Sabara, di Warkop Andoolo, Jumat, 13 November 2020.

Menurutnya, program relasi adalah gerakan sosial untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya saat Pilkada nantinya.

“Melalui sentuhan Relasi ini diharapkan ada semangat baru bagi masyarakat untuk terlibat dan melibatkan diri dalam proses demokrasi,” tegasnya.

Sebaiknya, kata Muhtar, KPU tetap melakukan pendampingan terhadap Relasi dalam aktifitasnya di lapangan untuk menghidari kekaburan tujuan pembentukannya.

“Relasi adalah produk hukum KPU sehingga ada prilaku etik juga disitu jangan sampai kegiatan relawan di sisipi kepentingan partai atau malah menghadirkan pemateri tim sukses,” ujarnya.

Muhtar juga menegaska, JPPR mengingatkan pentingnya pendampingan Relasi pada basis atau segmen yang telah ditentukan KPU agar tidak tumpang tindih dalam pelaksanaan dilapangan.

“Harus ada pemetaan obyektif, persebaran kerja Relasi jangan terkesan berada dalam Dapil tertentu harus ada indikator jelas misalnya saja angka partisipasi pemilih dalam suatu wilayah,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version