Reporter : Muhammad Ismail
Editor: Sardin.D
KENDARI – Mendapat respon dari mahasiswa, masyarakat bahkan dari pihak keluarga mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) menerapkan system perkuliahan blended Learning sejak bulan September lalu dengan membagi dua jumlah mahasiswa yang masuk secara online dan offline pertiga bulan secara rolling, sambil menunggu perkembangan Covid-19 di wilayah Kota Kendari.
Rektor UMK, Amir Mahmud, S.Pi, M.P mengatakan hal ini juga dilakukan untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 walaupun terbilang status PPKM sudah level dua di Kota Kendari, namun pihaknya tetap menegaskan masih akan menunggu regulasi pemerintah untuk selanjutnya.
”Kita sudah simulasi dan terlaksana sekarang karna pengalaman semester kemarin online semua ternyata kita banayak mendapatkan respon dari masyrakat, mahasiswa bahkan orang tua mahasiswa, karna melihat anaknya mungkin di rumah terus, jadi sekarang kita sudah menggunakan blended,” Ujarnya saat hadir di acara Bincang Kita Mek.TV, Jumat, 08 Oktober 2021.
Terlebih mahasiswa UMK terdiri dari berbagai macam daerah dengan akses jaringan yang masih sulit untuk melakukan perkuliahan secara online.
Baca Juga: Penegak Hukum di Muna Diduga Diskriminasi Kasus Pengadaan Fiktif Mesin Oven
“Sehingga sistem perkuliahan blended akan tetap mempertahankan kualitas pembelajaran di saat pandemi seperti ini,”jelasnya.
Selanjutnya Amir Mahmud berharap agar pandemi cepat berakhir dan akan menunggu penurunan level satu di minggu depan agar bisa melakukan perkuliahan secara offline sepenuhnya.