Sementara itu, terkait pihaknya yang memegang buku rekening milik siswa penerima, Junaida menegaskan, hal itu untuk membantu orang tua siswa maupun murid dan itu atas keputusan bersama dalam rapat dengan orang tua murid.
Dijelaskannya juga, bahwa pada tahun 2017 pihaknya menerima laporan dan tudingan yang sama . Namun sudah diklarifikasi Dines Pendidikan melalui rapat bersama seluruh orang tua murid. Dan saat itu diputuskan, orang tua murid meminta pihak sekolah yang mengurus hal tersebut.
“Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, saat rapat orang tua siswa diminta membuat berita acara yang diteken bersama, bahwa mereka yang meminta sekolah yang mengurus dan memegang rekening tersebut,” terangnya.
BACA JUGA:
- Miliki Kartu KIS dan KIP, Siswa di Kolut Tetap Dibebani Biaya Pengobatan
- Kepala SMAN 1 Mawasangka Bantah Tuduhan Dugaan Pungli Pada Dirinya
Namun, dengan melihat kondisi yang ada, kata Junaida, untuk meredam kesalahpahaman orang tua siswa, maka dirinya berniat menyerahkan seluruh buku rekening siswa penerima PIP kepada para orang tua.
“Rekening penerima memang kami yang uruskan, kami yang tarik saat uangnya saat masuk, untuk mempercepat dan mempermudah orang tua siswa menerima uang tersebut. Karena kebanyakan mereka tidak tahu harus bagaimana, apa lagi kalau uang itu masuk pasti kami pihak sekolah yang dihubungi,” pungkasnya. /A
