WANGI-WANGI – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Wakatobi menggelar Pelatihan Penanganan Hasil Tangkapan Ikan yang bertempat di Vila Nadila Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.
Dalam pelatihan tersebut dihadirkan Kepala Seksi Operasiaonal Pelabuhan Samudra Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) Recky Pangemanan sebagai pemateri pelatihan tersebut.
Recky Pangemanan mengungkapkan, pelatihan penanganan hasil tangkapan yang baik sangat penting bagi para nelayan karena untuk menjaga jaminan mutu ketangkapan agar dapat memenuhi persyaratan Ekspor.
“Salah satunya itu menjaga jaminan mutu hasil tangkapan nelayan yang ada di wilayah kerja ini agar supaya memenuhi persyaratan untuk diekspor,” ungkap Recky saat diwawancarai di Vila Nadila, Selasa, (18/4/2018).
BACA JUGA: Lestarikan Adat, DKP Wakatobi Bangun Balai Pertemuan Adat
Ia menjelaskan, ada tiga hal yang harus dihindari pada ikan hasil tangkapam yakni, bahaya fisik, Kimia dan Biologi
“Kalau bahaya fisik, ikan itu terkontaminasi oleh kotoran, serangga, pancing yang sudah berkarat yang ditelan ikan ataupun benda-benda berkarat lainnya yang ada di dalam palka, dan bahaya kimia yaitu biasa terkontaminasi dengan bahan Bahan Bakar (BBM),” terang Ricky Pangemanan.
“Pengecatan atau misalkan pada saat mereka mencuci hasil tangkapannya yang airnya itu sudah terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia, dan bahaya Biologi itu adalah hasil tangkapan yang sudah terkontaminasi seperti salmonela dan lainya yang bisa menyebabkan sakit perut,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (DKP), Oktawianus berharap, Pelatihan yang secara lansung melibatkan para nelayan Wakatobi bisa memberikan pengetahuan tentang cara penanganan hasil tangkapan Ikan yang Higenis dan Berkualitas Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga mampu di Ekpor keluar daerah hingga Internasional.
“Tentunya pelatihan ini sangat penting bagi seluruh nelayan kita terkhusuanya Kabupaten Wakatobi, tentang bagaimana merawat atau menangani hasil tangkapan mereka yang Higenis dan berkualitas sesuai SNI, sehingga nanti bisa kita ekspor keluar daerah maupun nanti Go Internasional,” harap Oktawianus.