DaerahMUNA BARAT

Gegara Corona, Harga Sembako di Mubar Naik

355
×

Gegara Corona, Harga Sembako di Mubar Naik

Sebarkan artikel ini
Beras yang dijual di Pasar Lasosodo, Muna Barat. Foto: Jul Awal/Mediakendari.com
Beras yang dijual di Pasar Lasosodo, Muna Barat. Foto: Jul Awal/Mediakendari.com

Reporter: Jul Awal / Editor: La Ode Adnan Irham

LAWORO – Sejumlah sembilan bahan pokok (Sembako) di beberapa pasar di Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengalami kenaikan harga drastis dibandingkan sebelumnya. Rupanya hal itu dipicu maraknya informasi wabah Virus Corona.

Pedagang sembako di Pasar Lasosodo, Kecamatan Wadaga, Siti Erna mengakui hal itu. Selain dampak Corona, keterbatasan stok dan gagal panen juga jadi penyebab beberapa harga sembako naik.

“Kalau minyak goreng dan telur naik sedikit. Kurang stok yang masuk. Kalau bawang putih kosong. Tidak ada lagi yang masuk karena virus,” kata Erna kepada Mediakendari.com, Jumat 19 Maret 2020.

Harga satu karung beras ukuran 50 kilo gram sebelumnya dijual Rp 406 ribu, sekarang melonjak naik menjadi Rp 520 ribu. Gula Pasir, dengan ukuran yang sama sebelumnya dijual Rp 600 ribu, kini menjadi Rp 850 ribu.

Bawang Merah juga naik dari harga Rp 16 ribu per Kilo menjadi Rp 35 ribu. Untuk Bawang Putih, pasokan harga sebelumnya per karung berat 50 kg Rp 320 ribu naik drastis menjadi Rp 950 ribu. Namun untuk bawang putih ini sekarang tidak lagi masuk di Mubar dan stoknya sementara terbatas

Senada dengan itu, pedagang eceran lainnya, Eti juga membenarkan naiknya beberapa harga Sembako tersebut. Namun, untuk sementara dia membatasi dagangannya karena harga yang diambil jauh berbeda dengan harga sebelumnya. Seperti bawang putih, bawang merah, beras dan gula pasir

“Ia benar, harga normalnya gula itu terakhir saya ambil gula satu karung seharga Rp 630 ribu. Sekarang dia naik lagi menjadi 950 ribu. Jadi kita tidak ambilmi, kadang pembeli juga ragu dengan harga yang naik sekarang,” ungkapnya.

Untuk bawang merah, kata Eti, biasanya dijual perkilonya Rp 16 ribu. Sekarang dijual eceran dengan harga 30 ribu perkilo dan kadang juga ia jual Rp 28 ribu.

“Kalau bawang putih habismi stoknya. Katanya (informasi yang didengar Eti) dilarang pemerintah impor bawang putih, karena barangnya dari Cina,” jelasnya.

Dua pedagang ini berharap pemerintah daerah memantau harga sembako, khususnya di Kabupaten Muna Barat.

“Kami harap pemerintah bisa turun langsung untuk menekan harga yang naik drastis ini, ” harapnya. (A)

You cannot copy content of this page