BAUBAU

Hadapi Wabah Covid-19, Pemkot Baubau Siagakan Ratusan Tenaga Medis

175
ilustrasi

Reporter: Ardilan

BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiagakan 200 tenaga medis untuk melaksanakan penanganan dan perawatan pasien Covid-19 di sejumlah fasilitas kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Wahyu mengungkapkan 200 tenaga medis tersebut gabungan antara dokter dan perawat yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata, di Puskemas maupun di Dinkes.

“Ada 100 lebih di rumah sakit. Lalu setiap Puskesmas itu ada lima tenaga medis yang terdiri dari dua dokter, dua perawat ditambah kepala puskesmasnya. Kita punya 17 puskesmas berarti semua berjumlah 85 tenaga medis. Ada juga survailance yang ada di dinas kesehatan. Jadi kurang lebih 200 lah,” ucap Wahyu dikonfirmasi di Rumah Jabatan Wali Kota Baubau, Selasa 14 April 2020.

Ia menyebut, jumlah tenaga medis yang disiapkan untuk menghadapi penangan Covid 19 tersebut juga umumnya telah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Baubau.

“Yang saya tau umumnya PNS, yang bukan PNS hanya untuk membantu hal non teknis saja. Semuanya sudah ditangani petugas-petugas PNS definitif,” imbuhnya.

Mantan Kadis Perhubungan Kota Baubau ini juga menjelaskan, tenaga medis yang bertugas di RSUD Palagimata dibagi dalam enam shif kerja per hari untuk penangan Covid 19, sedangkan di Puskesmas tenaga medisnya tidak perlu siaga 24 jam.

“Di rumah sakit ada enam shif berjaga jangan sampai ada rujukan pasien dalam pemantauan (PDP). di Puskesmas tidak perlu 24 jam. Yang siap standby juga di sekretariat gugus tugas mulai jam 8 malam,” terangnya.

Menurutnya, standar operasional prosedur (SOP) penanganan covid-19 apabila ada warga yang diduga terpapar maka harus terlebih dahulu akan diperiksa dokter Puskesmas selaku petugas survailance.

Jika ada peningkatan gejala, maka dokter Puskesmas itu akan berkonsultasi dengan dokter spesialis apakah warga yang diduga covid-19 tersebut sudah layak dan harus dibawa ke RS rujukan.

“Jika dinyatakan PDP dan harus dibawa ke rumah sakit, ambulancenya khusus. Kita sudah siapkan dua ambulance, yang akan datang menjemput adalah beberapa perawat yang memakai alat pelindung diri (APD). Ini sudah ada SOP-nya dan kami sudah simulasikan,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version