KENDARI – Bakal calon (Balon) Gubernur Sultra periode 2018-2023, Ali Mazi, membantah bahwa dukungannya terhadap Project Album Anoa Island merupakan langkah politik menuju Pilgub Sultra mendatang.
Ali Mazi mengatakan, sebenarnya bukan konteks Project Album Anoa Island, tetapi bagaimana agar menumbuhkembangkan kreatifitas generasi muda terhadap kearifan lokal.
“Saya tidak mempunyai pemikiran dukungan saya pada Anoa Island sebagai kepentingan politik 2018,” ujar Ali Mazi melalui vidio call pada konferensi pers Anoa Island, Selasa (21/11).
Menurut Ali Mazi, kearifan lokal lahir dari masyarakat generasi muda sehingga wajib hukumnya untuk didukung. Ia juga mengatakan, jika bukan generasi muda yang mengembangkan kearifan lokal, maka kearifan lokal pasti akan hilang.
“Saya selaku tokoh masyarakat sangat mendukung kegiatan tersebut,” ujar Ali Mazi.
Ali Mazi berjanji, kedepannya akan mendorong kearifan lokal serta karya-karya anak muda Bumi Anoa.
Namun tambahnya, jka nantinnya generasi muda (Anoa Island) itu berkomitmen dan mendukung serta memenangkan dirinya pada pemilihan Gubernur Sultra 2018, hal tersebut merupakan hak pribadi masing-masing.
“Bukan berarti kegiatan launching Anoa diimbangi dengan kegiatan politik, hal itu tidak ada sama sekali, saya hanya mensupport karya generasi muda untuk mengembangkan kearifan lokal,” tegasnya.
Hal ini dibenarkan oleh Produser Anoa Island, Arya Yudha. Ia menjelaskan project album Anoa Island bukan project politik menjelang pemilihan Gubernur Sultra mendatang, melainkan benar-benar sebagai project untuk budaya.
“Anoa Island bisa dibilang sebagai project sosial, dengan tujuan untuk melestarikan budaya Suku Tolaki yang hampir punah digenerasi sekarang,” ujarnya.
Reporter: La Niati
Editor: Kardin
