KENDARI – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Moh. Edy Mahmud mengungkapkan, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sultra pada triwulan II tahun 2018 tumbuh sebesar 125,92 meningkat sebesar 22,15 poin dari triwulan I tahun 2018 yang hanya tumbuh sebesar 103,77.
“Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II utamanya didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga, tidak berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi, serta volume konsumsi barang atau jasa yang meningkat,” ujarnya, diruang aula BPS, Senin (06/07/2018).
Ia menyebutkan, nilai ITK Sultra pada triwulan III tahun 2018 diperkirakan sebesar 96,54, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan menurun.Sedangkan, indeks pendapatan rumah tangga mendatang di perkirakan akan menurun sebesar 98,78 jika dibandingkan dengan triwulan II.
“Angka indeks rencana pembelian barang atau jasa tahan lama sebesar 92,63 menunjukkan pesimisme konsumen dalam hal rencana untuk membeli barang tahan lama, rekreasi, pesta dan hajatan pada triwulan III tahun 2018,” ucapnya.
Lanjut, Moh. Edy, ITK triwulan II yang paling optimis ada di provinsi Gorontalo tumbuh sebesar 133,20 dan Sultra hanya tumbuh sebesar 125,92. Sedangkan ITK secara nasional Indonesia tumbuh sebesar 125,43.
Ia juga mengungkapkan, Perkiraan ITK triwulan III tahun 2018 diperkirakan provinsi yang paling optimis itu provinsi Maluku tumbuh sebesar 112.61 dan provinsi yang paling pesimis provinsi Jambil sementara provinsi Sultra di perkirakan tumbuh hanya sebesar 96,54.
“Untuk nasional ITK Indonesia di perkirakan akan tumbuh sebesar 96,99,” tutupnya.(a)
