LANGARA – Kepala Dinas (Kadis) Pekekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali turun memantau progres pembangunan Infrastruktur rute Langara-Munse, pada Rabu, (28/2/2018).
Kadis PUPR Konkep, Israwan Sulfa, terlebih dahulu meninjau bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konkep, sebelum memantau Infrastruktur rute Langara, Kecamatan Wawonii Barat dan Munse, Kecamatan Wawonii Timur.
Setelah usai mengelilingi bangunan RSUD Konkep, Israwan Sulfa menerangkan, progres pembangunan RSUD telah mencapai tahap penyelesaian.
“Semoga di awal Maret depan sudah bisa dituntaskan semua, agar secepatnya dimanfaatkan oleh masyarakat Konkep,” terang Israwan di lokasi pembangunan RSUD.
“Di sebelah kiri dan kanan serta belakang bangunan, sudah dilakukan pengatingan gunung, guna mengatisifasi terjadinnya longsor. Semua sudah dikating dan tinggal di pindahkan tanah hasil katingan, kalau di bagian belakang sementara ditanggul, untuk bagian kiri bangunan, lagi sementara didesain tanggulnya, karena rencanannya semua akan ditanggul keliling,”tambahnya menjelaskan.
Usai berkunjung di RSUD Konkep, Israwan Sulfa langsung bergegas memantau Gunung Beo yang terletak di Desa Mataiwoi Kecamatan Wawonii Utara.
Mantan Sekdis PUPR Konkep itu mengukapkan, Gunung Beo yang dulunya dikenal dengan ketinggian serta kemiringan yang sangat ekstrim, saat ini telah mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Bahkan katanya, belum lama ini kembali diturunkan ketinggiannya 12 meter.
“Semoga ini mengurangi ketakutan masyarakat dalam berkendara melintasi gunung tersebut, karena ketinggian dan kemiringan tidak seekstrim dulu,”ungkapnya.
Setelah itu, Israwan kembali melanjutkan perjalanan meninjau pengaspalan rute Desa Mataiwoi sampai Desa Palingi.
Dirinya menerangkan, pengaspalan Desa Mataiwoi hingga Desa Palingi dengan luas volume 6 Kilometer yang tertuang dalam Kontrak kerja. Namun jelasnya, karena terdapat beberapa titik yang kebetulan bersamaan pekerjaan Drinase oleh pemerintah Desa setempat, maka pihaknnya menambahkan pengaspalan dengan panjang volume Satu Kilometer lagi.
“Jadi secara keseluruhan yang terealisasi pengaspalannya, sampai saat ini untuk rute Desa Mataiwoi sampai Desa Palingi sekitar tujuh Kilometer,” paparnya.
Selain itu, lanjut Israwan Sulfa, sama halnya akses jalan menuju permandian wisata Tumburano, sebagaimana yang tertuang dalam kontrak kerja hanya Lima Kilometer, namun pihaknnya kembali menambahkan satu Kilometer secara cuma-cuma.
“Hal ini dilakukan agar akses menuju permandian Tumburano termudahkan oleh para pengunjung wisata tersebut,”ujarnya.
Tak sampai disitu saja, Kadis PUPR Konkep itu kembali melanjutkan stier kendaraan yang ditumpanginnya untuk meninjau jembatan kayu yang patah baru-baru ini, terletak di Desa Lebo Kecamatan Wawonii Timur.
Setelah tiba ditempat tersebut, rupanya Staf Dinas PUPR Konkep sedang sementara mengerjakan jembatan darurat agar masyarakat yang melintasi jalan itu tidak terganggu dalam melakukan perjalanannya baik dari Langara hendak menuju Timur maupun sebaliknya.
Kadis PU Konkep Israwan Sulfa menjelaskan, jembatan tersebut patah dikarenakan kayu yang telah lapuk juga umur jembatan yang cukup tua, yakni dikerjakan sejak tahun 2014 lalu.
“Tapi setelah mendapatkan laporan atas patahnya jembatan kayu ini, kami langsung mengarahkan anggota untuk membuat jembatan alternatif sementara, sembari menunggu alokasi anggaran untuk diadakan jembatan permanen,” pungkasnya.