BAUBAU

Kapal Rakyat Ditunda Berlayar, Ini Sebabnya

763
Kapal-kapal Rakyat. Foto : Istimewa.

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Kapal-kapal rakyat antar pulau yang beroperasi di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) sementara waktu ditunda berlayar disebabkan cuaca ekstrim yang saat ini sedang terjadi.

Penundaan pemberangkatan kapal rakyat itu berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Murhum Baubau melihat prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk perairan Baubau-Wakatobi yang berlaku sejak 18-21 Januari 2021 yang terpantau kecepatan angin lebih dari 2-30 knot membuat tinggi gelombang 1-2,5 meter sehingga mengganggu keselamatan aktivitas kapal.

Kepala KUPP Murhum Kota Baubau, Pradigdo mengungkapkan pihaknya berkoordinasi dengan BMKG bahwa dalam beberapa hari berpotensi terjadi angin kencang dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter di perairan Baubau menuju Wakatobi.

Atas dasar itu, kata dia, pihaknya pun mengeluarkan surat edaran penundaan pemberangkatan kapal rakyat.

“Makanya kami rutin komunikasi dengan pihak Wakatobi bagaimana kondisi cuaca disana. Kalau sudah terlanjur berlayar dan didapati cuaca buruk ditengah perjalanan disarankan kepada nahkoda agar berlindung ketepian mencari tempat aman,” ucap Pradigdo, Selasa 19 Januari 2021.

Ia menjelaskan pihaknya menunda pemberangkatan kapal rakyat juga berdasarkan Undang-Undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran, Permenhub nomor PM.82 tahun 2014, Permenhub nomor PM.130 tahun 2015 dan Permenhub nomor KM.62 tahun 2010 serta maklumat pelayaran Dirjen Perhubungan Laut perihal cuaca ekstrim yang melanda Indonesia.

Ia mengaku surat edaran tersebut mulai berlaku hari ini (Selasa). Pihaknya juga meminta para nahkoda, agen hingga pemilik kapal agar mengambil langkah-langkah antisipasi

“Antisipasinya selalu menjaga radio pada ch.16 atau 12 untuk segera melaporkan bila terjadi keadaan darurat. Kemudian memastikan area lingkaran putar kapalnya saat berlabuh. Kapal juga harus selalu diawaki dengan personil yang cukup saat kapal berlabuh dan dalam pelayaran guna mengambil tindakan untuk menghindari kapal larat, kecelakaan atau tubrukan,” urainya.

Ia menambahkan persetujuan berlayar akan diberikan apabila cuaca sudah dilihat membaik. Pihaknya juga mengimbau kapal-kapal rakyat agar rutin berkomunikasi dengan kapal lainnya saat berlabuh.

“Tingkatkan tindakan berjaga-jaga mengantisipasi terjadi kencang angin, gelombang tinggi yang mungkin terjadi di wilayah perairan Baubau, Wakatobi,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version