KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Meskipun kerap diunggulkan sebagai ikon wisata, namun perhatian pemerintah terhadap Masjid Al-Alam Kendari ‘bak jauh panggang dari api’.
Pasalnya, sarana dan prasarana dan kondisi masjid diatas Teluk Kendari tersebut boleh dibilang memprihatinkan, karena telah banyak yang rusak dan tidak ada perbaikan.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan, Ketua Pelaksana Masjid Al-Alam Kendari, K.H. Ryha Madi bahwa lantai tiga masjid sudah bocor semua, dan lebih 100 lampu ini mati.
“Ada 100 lampu ini mati, baru bisa diganti hari ini, dananya saja hampir 10 juta, kerusakan listrik saja sudah 3x habiskan dana hampir 50 juta,” tegas Ryha Madi.
Tidak hanya kondisi penerangan yang baru bisa diganti setelah sekian lama rusak parah, kondisi yang sama memprihatinkan juga terjadi pada sarana kamar mandi dan toilet.
Baca Juga : PT GKP Bantah Lakukan Penyerobotan Lahan, Minta Warga Tidak Terprovokasi Video Beredar
“Kondisi toiletnya juga sudah parah, pria ataupun wanita, VIP juga, tapi kami akan fokus benahi total dari bantuan dana ada,” terang Ryha Madi.
Menurutnya, kondisi rusaknya sarana dan prasarana masjid ini terjadi karena dana yang dimiliki masjid minim. Padahal, masjid ini merupakan aset pemerintah.
“Kami sudah sering bersurat untuk adakan perbaikan, tapi tidak ada tanggapan, logikanya ini adalah aset pemerintah daerah, kami hanya menjaga, yang seharusnya operasionalnya sudah jadi tanggung jawab pemda” tambahnya.
Dirinya juga menjelaskan, bantuan pemerintah untuk masjid hanya ada saat diawak-awal pasca peresmiannya, itu pun hanya sekitar 9 bulan berjalan, setelah itu tidak ada lagi.
“Sejak awal didirikannya masjid ini, hanya awal-awal tahun saja dia bayar listrik sekitar 8 bulan setengah, tidak smpai 9 bulan, sama cleaning service 6 bulan, setelah itu sudah tidak ada lagi,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Pengelola Masjid Al-Alam Andi Hasbi bahwa kurangnya perhatian pemerintah ini juga membuat pihaknya kesulitan menggaji pengelola masjid.
“Gaji para pengurus masjid, pembayaran air kemudian listrik sangat kekurangan. Kaya keamanan, cleaning service, muadzin, imam kita banting tulang bagaimana bisa membayar gajinya,” tambahnya.
Baca Juga : DPRD Sultra Kawal Penuntasan RS Sakit Jantung
Untuk itu, kata Andi Hasbi, pengelola memutuskan untuk mengadakan infaq pengelolaan yang ada di depan pintu masuk masjid dan juga kotak amal yang diedarkan didalam masjid. “Sampai kita disangka pungli, ilegal juga, sampai pernah dipanggil pihak kepolisian terkait infaq pengelolaan depan pintu masuk itu, padahal kalau tidak ada infaq itu, masjid ini sudah tutup pasti,” kata Hasbi.
Sementara itu, Bendahara Pengelola Masjid Al-Alam, Asbar mengungkapkan kondisi keuangan masjid ini juga terdampak pandemi, karena harus ditutup, sehingga tidak ada infaq dari jamaah.
“Fluktuatif sifatnya, dulu sebelum covid kan ramai bisa sekitar 5 – 10 juta, sekarang itu cuma 2 jutaan perhari untuk infaq pengelolaan,” ungkap Asbar.
Dirinya juga mengharapkan perhatian pemerintah dan masyarakat untuk turut membantu untuk menjaga, merawat Masjid Al Alam sebagai salah satu ikon religi di Kota Kendari.
“Ada tokoh masyarakat yang berlebih rezekinya, agak longgar rezekinya, bolehlah disumbangkan, karena ini adalah masjid bersama” tutupnya.
Reporter : Nur Anisah
Facebook : Mediakendari