Reporter : Muhammad Al Priyasin / Editor : Laode Maniala
Koltim-MK – Kelangkaan berbagai jenis pupuk di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dikhawatirkan dapat mengancam upaya pemerintah dan masyarakat Koltim mempertahankan daerahnya sebagai salah daerah penghasil tanaman pangan di Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Salah satu permasalahan umum yang sedang di hadapi petani Kolaka Timur (Koltim) adalah belum terjaminnya ketersediaan pupuk padahal disisi lain daya dukung kesuburan lahan pertanian semakin menurun sehingga dapat mengancam program ketahanan pangan Koltim,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Koltim, Lasky Paemba, kepada Media Kendari, Jumat 14 Februari 2020.
Untuk menyiasati kelangkaan pupuk yang dialami petani Koltim, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Koltim Bersama warga Wonuambuteo menginisiasi pengaplikasian pupuk hayati bio konversi pada tanaman Kakao, Jumat.
Sistim aplikasi pupuk biokonversi selain untuk mengantiasipasi kelangkaan pupuk, juga adanya adanya efek samping dari penggunaan pupuk nonbuatan yang dilakukan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama.
“Efek samping yang dimaksud yakni banyak tanaman kakao yang sakit, karena itu, selain melakukan pengaplikasian tanaman kakao yang sudah tua juga dilakukan sambung samping. Sambung samping yaitu tanaman induk yang sudah tua kita tempel pada okulasi dengan menggunakan bibit entris (bibit muda) yg sudah disertifikasi.” terang Lasky yang dikonfirmasi melalui whatsApp.
Lasky menambahkan secara perlahan sistem pertanian akan arahkan ke sistem pertanian organik yang saat ini paling disukai pasar pasar lokal maupun pasar luar daerah.