KENDARI – Anaconda band yang pernah menjadi band idola kawula muda Kota Kendari di awal – awal tahun 2000 – an yang kemudian vacum selama tujuh tahun sejak 2014 hingga 2020. Kini kembali eksis bahkan telah mengeluarkan album berlari dengan tembang andalan “hanya dia” dan album the story.
Band yang dimotori Ifal sebagai vokalis, Dian sebagai bass, Aris sebagai dram dan Edo sebagai gitaris sempat mencoba merambah ke Jakarta hingga album mereka sempat diakomodir oleh nagaswara salah satu label terbesar di Jakarta.
Tapi sayangnya setelah itu Ifal dan kawan-kawanya akhirnya memutuskan kembali ke Kendari. Ifal waktu itu sempat mengadu keberuntungan dengan menjadi peserta audisi pencarian bakat X factor di salah satu televisi swasta nasional sayangnya gugur di edisi ke tiga.
Selepas dari Jakarta personil anaconda sempat terpisah dan tidak ada komunikasi selama tujuh tahun karena disibukkan kegiatan masing-masing, lalu dua tahun setelah dari Jakarta kontrak juga berakhir sehingga personil makin dipersatukan lagi.
“Misalnya Edo memutuskan membuka bengkel, Ifal sempat menjadi jurnalis, Dian menjadi karyawan bank swasta, begitupula Aris yang bekerja di perusahaan pembiayaan bahkan ada yang menikah,” tutur Ifal saat menjadi narasumber di Selamat Pagi Sultra (SPS) di studio Mektv, Sabtu 13 November 2021.
Baca Juga : MTQ V KORPRI Siap Bangkit Pasca Pandemi
Menurutnya ide untuk mengembalikan anaconda band didorong keberadaan anakonda band itu sendiri yang sudah berhasil mencapai prestasi yakni dengan adanya kontrak album.
“Saya sangat terpukul setelah mengingat kembali masa-masa kejayaan anaconda band, lalu saya telpon Edo dari hasil diskusi dengan Edo diputuskan untuk kumpul kembali dengan personil yang ada,” jelasnya.
Setelah personil berkumpul dan main lagi kemudian meluncurkan album the story lagu ini berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Lagu ini adalah cerita fakta tentang personil anaconda pernah yang pernah bersatu lalu terpisah dengan kesibukan masing-masing.
Hal yang sama dikatakan Ari, setelah kembali dari Jakarta tidak ada kontak sampai akhirnya dirinya dikontak oleh Edo dan Ifal. “Saya menyambut dengan positif. Kalau mau kembali buat lagu lagi dan manggung kenapa tidak,” terangnya.
Sebenarnya kata Edo beberapa kali saya undang teman-teman tapi tidak pernah terwujud karena kesibukan masing – masing, saya juga sibuk dibengkel.
Ditanya penamaan anaconda band, Ifal mengatakan anaconda dibentuk tahun 2009 dengan nama anakonda yang merupakan akronim dari kata “konda” nama kampung di Konawe Selatan kemudian “anak” kemudian digabungkan menjadi anakonda.
Baca Juga : Pemerintah Pusat Telah Menghentikan Penyaluran Bantuan Sosial Tunai
Sampai sekarang anaconda band telah menghasilkan 10 album sendiri dengan gendre musik pop alternatif, dimana delapan lagu diciptakan Ifal sementara duanya dibuat teman dari papua.
Manager Show Yudha menambahkan dalam waktu dekat anaconda band akan tampil di kampus – kampus, di cafe- cafe, setelah itu kita akan ke Baubau, ke Konawe dan Kolaka.
Penulis : Redaksi