KONAWE, mediakendari.com – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa pertama kali memimpin Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2013 silam atau hampir 10 tahun. Kondisi daerah lumbung pangan Nasional itu (terkenal penghasil beras nasional), terbilang biasa- biasa saja, alias pertumbuhan ekonomi masyarakat dibawah rata rata nasional alias minus.
Berkat tangan dinginnya, dengan melakukan gerak kerja-kerja cerdas, bapak yang sering didapuk bapak low profil itu, berhasil merubah status konawe 10 tahun terakhir ini. Bahkan,Ia menjadikan Kabupaten Konawe sebagai daerah yang merajai pertumbuhan ekonomi di Sultra lima tahun terakhir ini. Dengan predikat itu, Ekonomi Konawe bahkan menjadi penyeimbang pertumbuhan ekonomi terhadap daerah lainnya di Bumi Anoa.
Kepada media, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) mengungkapkan, awal pemerintahannya pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Konawe berada di angka minus. Kondisi itu kata dia, berangsur-angsur tumbuh positif dari tahun ke tahun. Kemudian lanjut KSK, sejak 2018 Konawe kemudian bangkit merajai pertumbuhan ekonomi Sultra, dengan pertumbuhan 10,7 persen. Angka tersebut kembali naik jadi 11,84 tahun 2019.
Lalu, ada tahun 2020 saat Pandemi Covid-19 melanda, pertumbuhan ekonomi disejumlah daerah di Sultra melemah. Bahkan, sejumlah daerah jadi minus. Pada keadaan itu, Konawe masih mampu tumbuh 6,89 (2020) dan 7,78 (2021).
“Tahun 2022 ekonomi kita naik sampai 15,35 persen. Jauh dari daerah lain di Sultra bahkan di Indonesia,” terang KSK.
Bupati dua periode itu menerangkan, tingginya pertumbuhan ekonomi Konawe tersebut jadi penyeimbang rata-rata pertumbuhan ekonomi Sultra yang saat ini ada diangka 5,53 persen. Angka tersebut cenderung lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angkat 5,3 persen.