WANGIWANGI – Krisis Air Bersih yang berlansung selama dua hari di wilayah Kecamatan Wangiwangi Kabupaten Wakatobi, warga terpaksa harus numpang ketetangga.
Salah seorang pelanggang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wakatobi, Acho mengaku, kewalahan karena terus menumpang ditetangganya.
“Untuk kebutuhan sehari-hari, kami numpang ditetangga, memasak cuci piring, mencuci, mandi. Kita juga sudah mulai pusing ini kalau seperti ini terus,” ungkap Aco, warga kelurahan Pongo, Kecamatan Wangi-wangi, Senin, (2/7/2018).
Ia berharap, jika ada permasalahan segera diselesaikan oleh pihak PDAM, karena air menurutnya menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Ditempat berbeda, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Subardin Bau mengatakan, akibat kerusakan dua buah mesin pompa, mengakibatkan lumpuhnya pengaliran air diwilayah Wangiwangi.
“Dua mesin pompa, kapasitas mesin 25 dan 15 Liter perdetik, sedang mengalami kerusakan lahar, sementara kami sedang perbaiki,” ujarnya.
“Sering terjadinya mati lampu juga, mengganggu kestabilan daya listrik pada mesin PDAM, dan kadang membuat mesin korslet,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi kendala yang sering terjadi di PDAM Wakatobi, pihaknya telah mengusulkan kepemerintah Daerah sebanyak 14 buah mesin Pompa dengan kapasitas 10, 15, 20, dan 25 Liter perdetik di tahun 2019.
