KOLAKA

Minim APD, Tim Medis Puskesmas Kolakaasi Gunakan Jas Hujan

364
×

Minim APD, Tim Medis Puskesmas Kolakaasi Gunakan Jas Hujan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi APD Corona

Reporter: Sulyamin

KOLAKA – Ditengah kewaspadaan tinggi akan merebak dan meningkatnya penyebaran virus Corona, Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis merupakan perlengkapan vital untuk mencegah penularan.

Namun sayangnya, kurangnya ketersediaan APD baik di pasaran maupun distribusi bantuan, membuat tim medis di Puskesmas harus memutar otak, untuk mengakali minimnya APD tersebut.

Kondisi itu salah satunya dialami tenaga medis di Puskesmas Kolakaasi, Kabupaten Kolaka, dimana karena kekurangan APD, tim medis di Puskesmas tersebut terpaksa menggunakan jas hujan.

Kepala Puskesmas Kolakaasi, dr Andi Tenri saat dikonfirmasi membenarkan pengunaan jas hujan untuk tim medis di Puskesmas yang dipimpinnya tersebut. Karena APD bantuan Pemda hanya untuk Pasien Dalam Pengawasan ( PDP).

“Alhamdulilah, APD jas hujan masih di pakai. Tapi kalau ada kasus PDP, stok APD dari Dinkes Kolaka itu sebenarnya mencukupi. Tapi kami tentu berharap dan berdoa semoga di Kolakaasi ini aman-aman saja,” kata dr Andi saat dikonfirmasi via WA, Senin 5 April 2020.

Dikonfirmasi atas hal ini, Kepala Dinkes Kolaka, Harun Massiri juga membenarkan jika stok APD untuk tenaga medis minim. Untuk itu, Ia mengapresiasi Kepala Puskesmas yang berinisiatif membeli APD tanpa menunggu bantuan Pemda.

”Ini perlu kita apresiasi karena sedia payung sebelum hujan tanpa menunggu bantuan masuk, tapi sekarang bantuan APD sudah ada yang di berikan di setiap Puskesmas namun jumlah APD masih terbatas,” kata Harun.

Menurutnya, keluhan minimnya APD tidak hanya dialami tim medis di Kolaka, tapi juga menimpa semua daerah di Sultra. Untuk itu, dalam penggunaanya APD bantuan Pemda tersebut hanya digunakan untuk merawat kasus PDP.

“Bukan cuman daerah kita yang mengeluhkan APD tapi hampir semua daerah kekurangan APD, saat ini kita gunakan APD jika ada PDP karena sudah harus menggunakan yang standar, jadi kita bersyukur saat ini belum ada yang PDP,” ungkapnya.

Dijelaskanya juga, meski pihaknya telah dialokasikan dana pengadaan APD namun, jumlah yang mampu terbeli terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan standar penggunaan satu APD per satu hari untuk satu tenaga medis.

“Kami sudah ajukan ke Kementrian Kesehatan melalui Dinkes Provinsi Sultra dan ke Kementrian Dalam Negeri. Tenaga medis adalah garda terdepan, saya berusaha sekuat tenaga pelayanan harus dikedepankan, motivasi kami kiranya yang kami lakukan untuk kemaslahatan dan in Sha Allah bernilai ibadah,” tutupnya.

You cannot copy content of this page