BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar acara memperingati haroana andala di Kelurahan Bone-bone Kecamatan Batupoaro, Rabu 12 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut merupakan momentum rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau ke-21 sebagai daerah otonom dan hari jadi Baubau ke-481.
“Atas nama pemerintah menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan masyarakat Bone-bone dalam Haroana Baubau menyelenggarakan Haroana Andala. Ini menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan, dari upaya untuk merayakan hari jadi kota Baubau ke 481 dan hut ke 21,” ungkap Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.
Baca Juga : Selalu Berikan PAD, Pemkot Kendari Beri Apresiasi Terhadap Kinerja Perumda
Ia menjelaskan, Haroana Andala adalah bagian dari ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan laut sebagai sarana untuk kehidupan. Tentunya dalam ajaran Islam dikatakan apabila kita bersyukur Insya Allah kita akan ditambahkan.
“Karena kita selama ini telah menggunakan laut sebagai sarana untuk bisa mencari nafkah. Sudah saatnya ada hari dimana kita menyampaikan rasa syukur itu kepada Allah pencipta segala, hal termasuk di laut sebagai bentuk pengakuan agar kita dapat ditambahkan nikmat, berupa meningkatnya pendapatan dari laut maupun keselamatan,” tuturnya.
Dalam beberapa hadis, beber Monianse, dikisahkan bahwa Rasulullah pernah tersenyum lebar dalam sebuah majelis, kemudian para sahabatnya bertanya mengapa engkau senyum seperti itu ya Rasulullah. Rasulullah menjawab “saya melihat sebagian umatku tersenyum senang ketika mengarungi lautan”.
Artinya, mengarungi lautan sebagai sarana untuk mencari nafkah itu sangat baik dan bisa memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
Baca Juga : Firman Idol Guncang Masyarakat Baubau Dimalam Pembukaan HUT Kota ke-21 Tahun
“Semoga warga bone-bone juga sudah sepantasnya kita dalam maulid nabi Muhammad SAW, ini juga mengungkapkan rasa syukur kita karena selama ini sudah mencari manfaat dari lautan, hari lah saatnya kita dapat mensyukuri nya dan meminta kepada Allah SWT kalau tahun ini baik semoga di tahun mendatangkan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Mewakili Ketua Panitia Kegiatan Haroana Andala, Ratih menambahkan, mengenai ritual adat dan budaya merupakan kebiasaan yang selalu dilakukan oleh masyarakat, sehingga itu menjadi budaya di masyarakat.
“Haroana Andala adalah bentuk puji syukur nelayan bone-bone kepada sang Khalik, atas berkat diberikan Allah selama berlayar di laut maka inilah bentuk syukur yang dilakukan masyarakat Bone-bone,” katanya.
Penulis : Ardilan
Facebook : Mediakendari