Reporter: Ferito Julyadi
KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak henti-hentinya memberikan edukasi seputar jasa keuangan kepada generasi millenilals. Mengingat, kondisi ekonomi terus mengalami perubahan.
Sosialisasi dilaksanakan pada kegiatan Kompetisi Duta Bahasa, Serba Serbi Sains Biologi Universitas Haluoleo (UHO) dan Pekan Ilmiah 2020 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHO.
Kegiatan yang dilaksanakan di dua tempat, UHO dan kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sultra, 12-13 Maret 2020 dan diikuti kurang lebih 300 peserta.
Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridhony M. H. Hutasoit mengharapkan, kaum milenals menjadi generasi yang paham akan permasalahan perekonomian.
“Di era digital ini, saya berharap kaum milenials menjadi Generasi Ohh, bukan Bukan Generasi Haa,” ujarnya.
Terkait kondisi perekonomian, kolaborasi kebijakan dari otoritas terkait menjadi bagian penting dalam merespons tekanan kuat terhadap perekonomian Indonesia.
Untuk hal itu, OJK telah mengeluarkan kebijakan relaksasi atas penilaian kualitas aset kredit dengan plafon sampai dengan Rp 10 miliar, dengan didasarkan hanya pada satu pilar, yaitu ketepatan pembayaran pokok dan atau bunga untuk yang terdampak, hingga kemudahan buy back saham tanpa melalui RUPS.
“Harapan kami kepada kaum milenials, bersama-sama menyikapi secara bijak kondisi ketidakpastian perekonomian dunia dan meningkatkan kualitas diri dalam merespons zaman yang cepat berubah,” Harap Ridho. (B)