Reporter : Hendrik B
Editor : Kang Upi
KENDARI – Oknum Dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) berinisial U, ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Oknum dosen tersebut menjadi pesakitan dalam kasus tindak pidana penyerobotan tanah milik orang lain. Kasus ini sendiri telah bergulir sejak Februari 2018 lalu. Kanit I Subdit II Dit Reskrimum Polda Sultra, Kompol Syahrir Hanafi menjelaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melimpahkan tersangka ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, untuk tahap satu.
“Kami tidak melakukan penahanan terhadap tersangka karena ancaman hukumannya dibawah 5 tahun penjara,” ucap Syahrir kepada mediakendari.com, Rabu (27/3/2019).
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka disangkakan Pasal 167 KUHP dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara. Oknum dosen bernisial U tersebut, dilaporkan ke polisi oleh Direktur PT MSSP bernama Feri, melalui kuasa hukumnya, Azwar Anas Muhammad.SH atas dugaan penyerobotan tanah, pada 1 Februari 2018 lalu.
Menurut Azwar Anas Muhammad. SH, pelaporan ini dilakukan setelah pendekatan dan solusi persuasif yang dilakukan dirinya dan kliennya, tidak direspon baik oleh tersangka, malah terkesan diabaikan.
Baca Juga :
- NGO Sultra Tantang Kejagung RI Bongkar Mafia Tambang di Sultra
- KPU Konawe Diduga Lantik Anggota PPS Lawulo Terafiliasi Parpol, Temasuk PPK Kecamatan Asinua Adik Kandung Bacabup Rusdianto
- Menambang Nikel di Konut, Hingga Diduga Rugikan Negara Miliaran Rupiah PT CDS Dilaporkan ke Kejaksaan Agung RI
- Bawaslu Sultra Akan Turun Lapangan Telusuri Terkait 1 Mobil Truk Memuat Beras Kemasan Ruksamin
- Gubernur Lira Sultra Minta KPK RI Periksa Ruksamin Terkait Dana Bantuan Bencana Alam di Konawe Utara
- Beradar Video Satu Mobil Truk Memuat Beras Kemasan Ruksamin Diduga Berasal dari Konut Disalurkan di Muna
“Saat itu, saya datang ke rumah tersangka bermaksud untuk mencari solusi, namun tersangka terkesan mengabaikan dan tetap ngotot akan membangun di tanah itu. Sehingga saya selaku penasehat hukum membuat laporan di Polda Sultra,” terangnya.
Untuk posisi tanah yang diduga diserobot tersangka ini, terletak di Jalan Bunggasi, Kelurahan Andonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, tepatnya di depan Swalayan Marina, seluas luas sekitar 5000 m². (A)