Reporter : Basri
BATAUGA – Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Selatan (Busel) memastikan semua sekolah utamanya dari jenjang TK, SD, dan SMP dan sederajatnya yang ada di Busel siap memulai proses belajar mengajar secara tatap muka di kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Busel, Drs. La Makiki mengungkapkan skenario yang akan dijalankan yakni dengan memperhatikan dan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, dimana setiap siswa dalam satu kelas akan dibagi sesuai shift.
“Skenarionya yakni contohnya untuk siswa SD yang masuk hari pertama cukup kelas I, II, dan III, kemudian hari berikutnya kelas IV, V, dan VI. Karena pembatasan jarak jadi dengan mengatur jarak duduk siswa sehingga kelas yang masuk dibagi hanya maksimal tiga kelas saja per hari, demikian pula untuk tingkat SMP, kalau tingkat SMA demikian pula hanya itu kewenangannya provinsi,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 7 Juli 2020.
Kata dia, pihak sekolah juga akan menyiapkan semua perlengkapan kesehatan sesuai protokol pencegahan Covid-19 yang telah dianggarkan melalui dana BOS.
“Seperti masker dan hand sanitiser serta tempat cuci tangan melalui anggaran dana BOS,” ujarnya.
Terkait pemberitahuan ke orang tua atau wali siswa setiap sekolah, kata dia, hal itu sudah diarahkan dari pekan saat masa penerimaan peserta didik baru. Sehingga sebagian sekolah dipastikan telah melakukan rapat bersama komite dan disetujui tanpa adanya keluhan.
Pihaknya pun berharap proses belajar mengajar dengan bertatap muka langsung di dalam kelas sesuai protokol kesehatan seperti yang direncanakan itu dapat berjalan dengan baik, dan kepada orang tua siswa agar ikut membantu memberikan pemahaman kepada masing-masing anak peserta didik agar pentingnya mengikuti protokol kesehatan dan memperhatikan kondisi kesehatannya.
“Harapan kita kepada orang tua siswa agar membantu kita memberikan edukasi terhadap anak tentang pentingnya menjaga pola hidup yang sehat,” harapnya.
Kesiapan memulai belajar dengan tatap muka langsung di kelas pada 13 Juli 2020 ini diakui Kepala SDN 1 Lapandewa, La Siata, S.Pd. Saat ini, kata La Siata, pihaknya tengah menyiapkan segala kebutuhan sesuai protokol kesehatan yang telah disebutkan.
Selain itu, sesuai petunjuk dari Dinas Pendidikan Busel, dalam waktu dekat pihaknya akan adakan rapat dengan komite dan para orang tua siswa serta mengandeng pihak gugus tugas Covid-19 yakni pemerinta desa bersama pihak Puskesmas terkait kesiapan SDN 1 Lapandewa untuk memulai proses belajar mengajar di ruang kelas.
“Setelah rapat itu jika tidak ada kendala maka akan dibuatkan berita acara bahwasanya pada tanggal 13 Juli 2020 ini akan mulai diberlakukan belajar mengajar dengan langsung bertatap muka di kelas sesuai standar protokol kesehatan,” katanya.
Dalam surat edaran Dinas Pendidikan Busel lanjut dia, pembatasan posisi duduk siswa dalam satu ruangan hanya maksimal 18 orang. Dengan begitu maka akan dibagi-bagi setiap siswa sesuai jumlah yang disebutkan Sehingga setiap kelas akan masuk sift sesuai pembagiannya.
“Itu pun juga dalam proses belajar mengajar hanya diberikan waktu maksimal empat jam saja per harinya, dan kebijakan ini kami nilai lebih efektif bila dibandingkan siswa hanya belajar dari rumah. Apalagi melihat kondisi siswa-siswi umumnya belum mampu memiliki alat teknologi pendukung untuk belajar dari rumah, seperti android apalagi laptop atau komputer, sehingga tidak bisa kita ikuti arahan pemerintah pusat untuk belajar lewat jaringan internet,” paparnya.
Ia berharap pandemi Covid-19 secepatnya berakhir sehingga proses belajar mengajar di sekolah tidak akan lagi terganggu.
“Karena jujur saja hampir seluruh siswa sudah mengeluh dengan keadaan belajar di rumah seperti tiga bulan terakhir ini,” tutupnya. (b).