Penulis : Ardilan
BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) berencana mengusulkan Benteng Keraton Wolio masuk dalam lembaga dunia UNESCO yang merupakan salah satu organisasi dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi pendidikan, sains serta kebudayaan.
Pemkot Baubau ingin agar Benteng Keraton Wolio yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan eks Kesultanan Buton itu masuk sebagai warisan budaya dunia yang nanti bakal melibatkan negara Cina.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas Kapolda Sultra, Ajak Insan Pers Perangi Hoaks
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Baubau, Ibnu Wahid mengungkapkan untuk mempermudah pengusulan Benteng Wolio masuk ke UNESCO pihaknya telah melakukan koordinasi langsung ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperekraf), Dirjen Kebudayaan RI dan Duta Besar Cina. Pihaknya bahkan mengungdang pihak-pihaknya yang disebutkan ini untuk menghadiri langsung perayaan hari jadi dan hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau tahun 2021 ini yang digelar Oktober mendatang.
Ibnu Wahid mengatakan keterlibatan Cina bertujuan untuk memuluskan langkah kerja sama Sister City. Selain itu, menurutnya, Benteng Wolio yang merupakan benteng terluas di dunia memiliki keterkaitan dengan
tembok terpanjang di dunia yang ada di Beijing Cina yang sekaligus juga menjadi salah satu program dalam mengusung Benteng Wolio menjadi warisan budaya dunia.
“Kemarin ada webinar dengan bapak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperekraf), Sandiaga Uno. Beliau juga mengamini, mudah-mudahan ini menjadi sebuah rangkaian yang saling mengikat dan saling mendorong pada semua aspek,” ungkap Ibnu Wahid saat dikonfirmasi di Rumah Jabatan Wali Kota Baubau dalam keterangannya ditulis Kamis, 30 September 2021.
Baca Juga: Jalin Kerjasama SDM dengan UHO, Kery Saiful Konggoasa: Akan Sekolahkan ASN dari Jenjang S1 dan S2
Ia menjelaskan saat ini pihaknya telah menyiapkan syarat-syarat agar Benteng Wolio masuk ke UNESCO diantaranya dokumen-dokumen perencanaan dan referensi narasi yang dibuat oleh Profesor Susanto Zuhdi yang akan menjadi komponen utama.
Ibnu bilang tahapannya dimulai tahun 2022 nanti meliputi penataan kawasan, atribut-atribut, menyiapkan warisan tangible maupun in tangible, benda-benda cagar budaya, makam, dan lain sebagainya.
Mantan Sekdin Pariwisata Kota Baubau ini mengklaim usulan tersebut sudah mendapat persetujuan Dirjen Kebudayaan yang mengingatkan Pemkot Baubau agar menyiapkan beberapa hal seperti ketersediaan sandang atau pakaian adat kebudayaan Buton, pangan atau semacam kuliner khas budaya Buton serta budaya itu sendiri yang berkaitan untuk mendukung satu sama lain.
Ibnu Wahid juga mengaku diawal 2022 nanti Kemendikbud RI bakal melakukan survey terlebih dahulu.
Baca Juga: Lyrics Karaoke Kendari Tetap Patuhi Prokes dalam Pelayanannya.
“Hasil survey ini kita akan petakan kemudian kita rumuskan menjadi sebuah dokumen yang akan diajukan ke UNESCO. Aliran dana bantuan baik untuk infrastruktur, peningkatan SDM masyarakat sekitar, dan dari aspek perekonomian akan muncul (Bila Benteng Wolio sudah masuk UNESCO). Contohnya seperti Banyuwangi yang mendapat dana promosi sebesar Rp20 Miliar karena masuk dalam Kabupaten/Kota di dunia yang diakui oleh Inggris,” pungkasnya.
Ia menambahkan saat ini Pemkot Baubau juga sedang konsentrasi mendorong benteng keraton Wolio menjadi destinasi wisata dunia (World class).