LAWORO – Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang telah melakukan peningkatan Jalan Ringroad Laworo sepanjang 20 kilometer dengan menelan anggaran 46,9 Milyar (46,839,743,000). Anggaran tersebut berasal dari APBD-2 Tahun 2018 yang melekat pada DAK dan DAU.
Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Mubar, Karimin menyampaikan, pekerjaan peningkatan Jalan Ringroad Lawo terdiri dari 8 paket, 3 paket pekerjaan berasal dari Dana Alokas Umum dan 5 Paket terdiri dari Dana Alokasi Khusus.kata dia peningkatan jalan tersebut akan menggunakan timbunan organik pilihan.
“Kita naikan bahu jalan sekitar stengah meter tapi tidak semuanya karena di jalan itu ada lekukan kemudian tidak rata, itulah yang di angkat,namanya perbaikan elevasi jalan,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/8/2018).
Rincian paket pekerjaanya yaitu Jalan Poros Lakawoghe-Kasakamu (Rp 4.263.014.000), Jalan poros kasakamu-wakola (Rp 7.270.059.000) Jalan poros Wakoila Waturempe (Rp 7.042.922.000).
“Jadi total anggaran Rp 18.576.000.000. Sementara paket pekerjaan DAK yaitu
jalan poros Wuna Lafinde (Rp 5.214.585.000),
jalan poros Lafunde -maperaha (Rp 5.314.360.000), jalan poros Maperaha-guali (Rp 5.260.590.000) Jalan Poros Guali- lakawoghe (Rp 5.273.230.000) jalan poros Waturempe Tiworo (Rp 7.200.978.000), jadi total anggaran Rp 28,263,743,000,” bebernya.
Karimin, menyampaikan bahwa sebelumnya jalan ringroad Laworo rusak parah karena terkena genangan air pasca hujan tahun 2017 lalu. Olehnya itu untuk menghindari genangan air di bahu jalan Pemkab Mubar melakukan peningkatan badan jalan.
Selain peningkatan badan jalan pihaknya juga telah membuat Talud yang sesuai dengan panjang jalan sebagai penyangga timbuna serta mencega timbulnya lonsor pada saat hujan.
“Talud itu sekitar 40 KM, itu hitungan kiri kanan, ini untuk mengantisipasi terjadinya longsor pada timbunan di bahu jalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Karimin juga menyampaikan bahwa peningkatan jalan ringrod tersebut di targetkan selesai tahun 2019. Sehingga tahun 2020 sudah bisa dilakukan pengaspalan.
“Kita upayakan setidanya 2020 itu kita mulai pengaspalan,jadi sebelum berakhir masa jabatan pak bupati jalan ringrod sudah tuntas,”katanya.
Untuk diketahui pembangunan jalan ringroad laworo mulai di kerjakan pada tahun 2015 sepanjang 34 KM dengan total anggaran Rp 98 Milyar bersumber dari DAK dan DAU. Namun dalam jangka waktu kurang lebih dua tahun ruas jalan Ringroad Laworo Rusak parah karena di hantam genangan air. Hal itu disebabkan konstruksi timbunan yang dianggap tidak seauai dengan struktur tanah serta aspal yang tipis.(a)