Reporter: Muh Ardiansyah R
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) HAM Sulawesi Tenggara (Sultra) demostrasi di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra. Aksi itu untuk mengingat kembali tragedi September berdarah tanggal 26 September lalu.
Koordinator Lapangan, Iskandar Wijaya, mengatakan, banyak yang terjadi praktek kekerasan dan pelanggaran HAM lainnya, yang juga terjadi pada kasus-kasus konflik pada agraria seperti yang terjadi di Konawe Kepulauan antara masyarakat dengan perusahaan tambang.
“Banyak konfik yang berada pada Sultra ini terutama pada masalah pertambangan,” ucapnya, Selasa, (10/12/2019).
AMPH meminta DPRD Sultra secepatnya menuntaskan semua konflik di Sultra.
Baca Juga :
- Anggota DPR RI Sebut Bendungan Pelosika Mulai Ditender Juni 2024 Ini
- Dewan Pers dan Seluruh Komunitas Pers Tolak RUU Penyiaran Pengganti UU Nomor 32 Tahun 2002
- Caleg Terpilih Pemilu 2024 Wajib Mundur Jika Tarung Pilkada, Begini Penjelasannya
“Selesaikan semua konflik Agraria dalam kerangka pemunuhan Hak Asasi Manusia bagi masyarakat Sultra,” ungkapnya.
Dia berharap dapat menuntaskan dan tindak tegas pelaku meninggalnya dua aktivis mahasiswa UHO dan stop kriminalisasi terhadap petani dan pejuang agraria.
“DPRD Sultra harus segera mengevaluasi dan melakukan pengawasan pelaksanaan reforma agraria,” katanya.