Reporter: Asrul Hamdi / Editor: La Ode Adnan Irham
WAKATOBI – Pemerintah Kabupaten Wakatobi mensubsidi 15.093 pelanggan. Bupati Wakatobi, Arhawi mengatakan,
sudah berkoordinasi dengan PLN yang mulai dijalankan.
Kata Arhawi, Mendagri ingin memastikan kebijakan energi terutama listrik terhadap masyarakat yang mendapatkan diskon 50 persen sudah terimplementasi.
“Untuk kebijakan ini, di Wakatobi setelah berkoordinasi dengan pihak PLN ternyata mulai bulan April, Mei dan Juni sudah akan dilaksanakan. Sehingga masyarakat pengguna 450 (KWh) tidak dibebankan pembayaran dan untuk pengguna 900 (KWh) hanya dikenakan biaya 50 persen,” jelasnya.
Talib, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wangi-Wangi mengatakan sejak 2 April 2020 sudah rilis secara serentak baik meteran pasca bayar maupun meteran dengan menggunakan token atau pulsa.
Dia merinci, jumlah pelanggan di Kabupaten Wakatobi meteran biasa 450 KWh ads 3.105 pelanggan, 504 pelanggan meteran prabayar atau pulsa. Daya 900 KWh 8.010 Pelanggan meteran pascabayar atau biasa dan 3.474 Pelanggan meteran prabayar atau pulsa.
“Untuk tekhnis pelaksanaannya, meteran paska bayar atau meteran biasa langsung diperhitungkan saat melakukan pembayaran. Jadi 450 KWh tidak perlu bayar rekening lagi dan untuk 900 KWh, saat membayar langsung dikenakan potongan 50 persen,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Talib menambahkan pelanggan yang menggunakan voucer, diminta id tokennya melalui website PLN bisa juga melalui WA yang disebar melalui sosial media maupun secara manual kemudian diisi di meteran.
“Kalau yang meteran voucer itu, sebelum ada promo ini seperti biasa kita beli pulsa dapat nomor token dan untuk promo ini itu tokennya tidak bisa beli harus minta sendiri, ambil di website (PLN) itu. Input nomor id pelanggan atau nomor token, langsung muncul disitu (website PLN),” tambahnya.
Ia juga mengakui di Wakatobi masih banyak yang belum bisa buka website, buka WA kemungkinan juga karena pengaruh sinyal, sehingga PLN Wakatobi mengambilkan untuk kemudian dibagi.
“Rencananya kita kasi di desa-desa supaya disebarkan melalui pemerintah desa dan kita minta petugas PLN untuk datangi dan diisikan pulsanya masing-masing,” tutupnya. (B)