Reporter: Hendrik
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Polda Sultra telah melimpahkan berkas perkara kasus meninggalnya Immawan Randy ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra dua hari lalu, Selasa (26/11/2019).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sultra, AKBP La Ode Aries El Fathar mengatakan, kasus penyidikan tersangka Brigadir AM, tetap dilakukan Penyidik Direkrtorat Reserse Krimanal Umum (Ditreskrimum) Polda Sultra.
Sementara tim dari Mabes Polri, merupakan tim pencari fakta seperti apa proses kejadian pada 26 September lalu.
Baca Juga :
- Diduga Korupsi Dana Perusahaan PT RBM Rp 2,5 M, Komisioner Bawaslu Konawe Restu Tabara Dijerat Pasal 374 Pengelapan Karena Jabatan
- BPN Konawe “Mandul” Tanggani Persoalan Sertifikat Warga Transmigrasi di Tonggauna Utara
- Peduli Kedamaian Warganya, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba Instruksikan Penghentian Aktivitas Pengolahan Sawah Terkait Kisruh Lahan II Desa Tawamelwe
- Langkah Pj Bupati Konawe Tangani Kisruh Lahan di Desa Tawamelewe Tuai Apresiasi dari DPP HMTI
- Mendagri Tito Bilang Penjabat Kepala Daerah yang Hendak Tarung Pilkada Wajib Mundur 40 Hari Sebelum Masa Pendaftaran
- Penyidik Polda Sultra Terus Menyelidik Kasus Dugaan Penggelapan Dana PT RBM melibatkan Restu Tabara Komisioner Bawaslu Konawe, Pelapor akan Kembali Diperiksa
“Polisi bersama pengawas independen seperti Ombudsman masuk dalam tim pencari fakta. Penyidikannya tetap dilakukakan di Polda Sultra,” ungkapnya.
La Ode juga menambahkan, masyarakat dapat mempertanyakan perkembangan kasus tersebut di kejaksaan, selain kepada kepolisian.
“Jadi proses hukumnya bukan hanya di kepolisian, nanti akan dilimpahkan ke kejaksaan yang menilai berkas perkaranya kemudian masuk pengadilan proses dakwaan,” ujarnya.
Ditanya soal tersangka kasus meninggalnya Muhammad Yusuf Kardawi, mahasiswa yang juga jadi korban pada 26 September lalu, La Ode Aries memastikan tetap akan mengungkap siapa tersangkanya. Namun, untuk menentukan tersangkanya perlu alat bukti yang cukup.
“Jadi saksinya tidak ada dan yang menyebabkan meninggalnya Yusuf belum juga diketahui. Kalaupun ada yang mengaku pelakunya, harus ada bukti untuk membuktikan penyebab kematiannya. Bahkan harus ada korelasi antara pengakuan pelaku dengan bukti,” pungkasnya. (B)