Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Polemik siapa yang bakal mendampingi Sulkarnain Kadir sebagai Wakil Wali (Wawali) Kota Kendari mendapat tanggapan dari Pengamat Tatanegara, Dr. La Ode Bariun, SH.,MH.
Menurut Bariun, dengan dibukanya penjaringan Wawali oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka ia mengindikasikan bahwa PKS terlampau ambisi terkait kekuasaan di Kota Lulo.
Katanya, sesuai dengan komitmen awal diantara tiga Partai Koalisi, yakni PAN sebagai Wali Kota dan PKS untuk Wakil Wali Kota sementara PKB tidak mendapat kursi, mengingat sebagai Partai minoritas dalam koalisi.
BACA JUGA :
- PADI Sultra Resmi Kantongi SKT Kesbangpol, Langkah Awal Menuju Peserta Pemilu 2029
- PAW Ketua DPRD Sultra Dipersoalkan, Rasmin Jaya: Ada Kepentingan Terselubung!
- Wali Kota Kendari Dapat Apresiasi Langsung dari Ketua Umum Golkar di Musda XI Sultra
- Kader Gerindra Konawe Protes Penetapan PAW, KPU Dinilai Abaikan Aturan Pemilu
- Reses Fadhal Rahmat di Anggoeya, Warga Usulkan Penerangan Listrik di Area Perkuburan Jadi Perhatian
- Serap Aspirasi Warga, Muhammad Maulana Ali Syaputra Terima Usulan Sumur Bor dan Perbaikan Drainase
“Setelah PKS yang jadi Wali Kota sekarang harusnya berjiwa besar dong menyerahkan posisi Wakil ke PAN dan PKB, bukan malah ikut membuka penjaringan. Serakah itu namanya dan tidak punya etika politik,” ujar Bariun saat ditemui di kediamannya, Kamis (16/5/2019).
Terlebih kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) itu, dengan perolehan 7 kursi di Dewan maka dipastikan PKS bakal menduduki Ketua DPRD Kota Kendari.
Lebih lanjut jelasnya, jika dari PKS semua yang menduduki jabatan Politik tersebut, Bariun khawatir bahwa stabilitas Pemerintahan di Kota Kendari ke depan tidak akan baik.
“Sekarang Wali Kota dari PKS, Ketua DPRD Kendari nanti dari PKS. Kalau Wakilnya nanti juga dari PKS, bisa saja kan kalau disebut buat dinasti di Kendari,” cetusnya. (A)
