Reporter : Ali
Editor : Kang Upi
KENDARI – Warga di jalan H. Lamuse sekitar Sungau Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari nampaknya sudah habis kesabaranya, untuk menunggu penuntasan proyek jalan.
Pasalnya, sejak dua bulan lalu, warga disekitar wilayah tersebut rela bermandikan debu jalanan, material pasir batu akibat proyek jalan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Kendari.
Namun sayangnya, sudah dua bulan berlalu, proyek pengerjaan jalanan sepanjang 5 kilometer yang menghubungkan wilayah Lepo-lepo dan Andounuhu Kampus UHO, itu seakan tidak jelas kapan berakhir.
Akhirnya, warga yang emosi dengan kondisi tersebut mengambil sikap dengan memblokir akses jalan dengan menumpahkan material bebatuan membentang menutupi ruas jalanan.
Baca Juga:
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
- Sekda Konawe Gelar Rapat Kerja Besama Pemerintah Kecamatan Onembute
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
Ditemui mediakendari.com, salah seorang warga setempat, Zul mengungkapkan jika pemblokiran ini merupakan luapan emosi warga lantaran kontraktor yang menangani proyek jalan H Lamuse tidak kunjung menyelesaikan proyek tersebut.
“Warga mengalami ketidaknyamanan selama ini, lantaran debu dari material pasir batu yang dipakai untuk lapisan jalan selalu terhirup akibat dari angin dan musim kemarau,” kata Zul.
Ia juga menjelaskan, warga sekitar jalan H Lamuse ingin menemui kontraktor yang menangani proyek tersebut. Namun, warga tidak mengetahui alamat kontraktor lantaran papan plank proyek tidak dipasang.
“Aksi kami ini sudah 3 hari, kami warga mulai resah, para pedagang sekitar jalan ini juga resah, akhirnya kita tutup akses ini supaya kontraktor menindak lanjuti persoalan ini,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan MEDIAKENDARI.com di lokasi pemblokitan jalan, puluhan pengendara yang kebanyakan para mahasiswa itu tidak mengetahui adanya aksi ini memilih memutar balik kendaraanya.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi mediakendari.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait baik kontraktor maupun Dinkas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari atas masalah ini.