Redaksi
KENDARI – Nelayan tambak di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe merugi setelah banjir yang melanda kawasan tersebut juga merusak ratusan hektar lahan tambak siap panen.
Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Kapoiala, setiadaknya 401 hektar lahan tambak siap panen telah rusak. Kerusakan ini diperparah dengan kerugian sarana pendukung lainnya.
Salah satu desa dengan kerusakan lahan tambak terparah di wiayah ini yakni di Desa Kapoiala Baru mencapai luas 170 hektar, dengan kerugian gagal panen mencapai Rp 1.2 Miliar.
Selain itu, tambak budidaya ikan bandeng ini juga mengalami kerusakan pada sarana pendukung seperti pematang dengan kerugian yang ditaksir Rp. 850 juta dan kerusakan pintu air dengan kerugian Rp. 255 juta.
Baca Juga :
- Diduga Korupsi Dana Perusahaan PT RBM Rp 2,5 M, Komisioner Bawaslu Konawe Restu Tabara Dijerat Pasal 374 Pengelapan Karena Jabatan
- BPN Konawe “Mandul” Tanggani Persoalan Sertifikat Warga Transmigrasi di Tonggauna Utara
- Peduli Kedamaian Warganya, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba Instruksikan Penghentian Aktivitas Pengolahan Sawah Terkait Kisruh Lahan II Desa Tawamelwe
- Langkah Pj Bupati Konawe Tangani Kisruh Lahan di Desa Tawamelewe Tuai Apresiasi dari DPP HMTI
- Mendagri Tito Bilang Penjabat Kepala Daerah yang Hendak Tarung Pilkada Wajib Mundur 40 Hari Sebelum Masa Pendaftaran
- Penyidik Polda Sultra Terus Menyelidik Kasus Dugaan Penggelapan Dana PT RBM melibatkan Restu Tabara Komisioner Bawaslu Konawe, Pelapor akan Kembali Diperiksa
Selain di Desa Kapoiala Baru, terdapat tiga wilayah produksi perikanan tambak yang mengalami kerusakan serupa seperti di Desa Ulu Lalimbue, Lalonggombuno, dan Muara Sampara, serta Kelurahan Kapoiala.
Untuk keseluruhan wilayah ini, data Pemerintah Kecamatan Kapoiala menyebut kerugian akibat gagal panen mencapai Rp 2.886.200.000, kerugian kerusakan tanggul mencapai Rp 2.005.000.000 dan kerusakan pintu air sebesar Rp 601.500.000.
Untuk jumlah total kerugian yang dialami petani tambak di Kecamatan Kapoiala yakni mencapai Rp. 5.592.700.000.