KendariKESEHATAN

Realisasi Dana Covid-19 Pemkot Kendari Capai 50 Persen, Porsi Terbesar Untuk Ini

256
×

Realisasi Dana Covid-19 Pemkot Kendari Capai 50 Persen, Porsi Terbesar Untuk Ini

Sebarkan artikel ini
Walikota Kendari
Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir saat ditemui awak media usai kegiatan PKK disalah satu hotel di Kendari. Foto : Febi Purnasari

Reporter : Febi Purnasari

KENDARI – Penyerapan anggaran penanganan covid-19 Pemerintah Kota (Pemkota) Kendari hingga September 2020, mencapai 50 persen atau mencapai Rp 40 miliar dari total anggaran sebesar Rp 66 miliar lebih.

“Penggunaan dana covid kita sudah diatas 50 persen ya, karena kan kemarin refocusing kita kurang lebih sekitar Rp 66 miliar lebih yang kita siapkan dan sekarang sudah terpakai sekitar Rp 40 miliar,” kata Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir saat ditemui awak media usai menghadiri acara PKK disalah satu Hotel di Kendari, Selasa 01 September 2020.

Sulkarnain berharap, dari total anggaran ini dapat terpenuhi disisa empat bulan kedepan tahun 2020. Menurutnya, untuk mencukupkan penggunaan anggaran hingga akhir tahun, pihaknya akan mengatur ritme pengeluaran.

“Nanti ini kita akan tetap atur ritmenya karena inikan masih ada empat bulan ya, itukan masih ada sisa waktu yang kalau kita tidak atur ritme iramanya dan terpakai semuanya kira-kira bagaimana nanti bulan-bulan berikutnya. Kita juga tidak ingin terlalu boros penggunaannya,”tuturnya.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perencanaan dan Pengelolaan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari, Herno Tanasale, saat ditemui diruang kerjanya. Foto : Febi Purnasari / Mediakendari.com

Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perencanaan dan Pengelolaan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari, Herno Tanasale mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah terdapat tiga bidang yakni penanggulangan bidang kesehatan, penanggulangan bidang ekonomi, serta penyediaan jaring pengaman sosial.

“Jadi besaran anggarannya itu kurang lebih sebesar Rp 66, 6 miliar. Itu terdiri dari tiga fokus, yakni bidang kesehatan penanganan dampak ekonomi, sama penyedian jaring pengaman sosial,”ungkapnya.

Herno melanjutkan, adapun realisasi dari anggaran tersebut yang sudah disalurkan sebesar 53,83 persen atau sekitar Rp 35 miliar.

Dari ketiga bidang itu, ungkap Herno, penggunaan dana terbesar, lebih banyak pada bidang penanggulangan kesehatan.

“Karena dibidang ini kita ada empat fokus, yaitu penyediaan material kesehatan seperti material pakai habis contohnya Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, penyediaan alat-alat kesehatannya, insentif tenaga kesehatan, serta kegiatan-kegiatan operasional kesehatan,” Terangnya.

You cannot copy content of this page