Reporter: Erwino
Editor: La Ode Adnan Irham
MUNA – Bupati Muna, LM Rusman Emba mulai “merayu” Ridwan Bae untuk memberikannya dukungan di Pilkada 2020 mendatang melalui pintu Partai Golkar. Di hadapan Ridwan, Rusman memuji pamannya itu karena banyak berbuat untuk perkembangan daerah kala menjadi orang nomor satu di Bumi Sowite selama dua periode.
Menurutnya, keberhasilan Ridwan membangun Muna saat itu tidak bisa disandingkan dengan masa pemerintahannya yang baru berjalan kurang lebih tiga tahun. Makanya, ia membutuhkan dukungan penuh dari tokoh politik senior itu untuk melanjutkan kepemimpinannya dua periode.
“Dibutuhkan waktu sepuluh tahun atau dua periode seperti Pak Ridwan untuk membangun perubahan di Muna. Kalau terputus, itu bisa agak susah,” kata Rusman saat peresmian Pelabuhan Penyeberangan Raha-Pure di Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, Sabtu (26/10/2019).
Suami Yanti Setiawati itu juga mengaku telah menuntaskan rencana pembangunan Ridwan Bae yang belum terselesaikan selama menjabat sebagai Bupati Muna. Salah satunya pembangunan masjid Al Munajad yang saat ini menjadi ikon kebanggaan masyarakat.
“Banyak program Pak Ridwan yang sempat tertunda, namun dilanjutkan pembangunannya di masa pemerintahan kami. Salah satunya masjid Al Munajad,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kecil Kemungkinan Golkar Usung Rusman Emba di Pilkada Muna
Sementara itu, Ridwan Bae menyebut, peluang dukungan partai Golkar ke Rusman sangatlah kecil. Malah, diantara empat bakal calon yang mendaftar di penjaringan Golkar, nama Rusman Emba terancam dicoret dari daftar usulan. Alasannya, karena komunikasi politik antara Rusman dan Golkar masih dianggap kurang baik.
“Rusman kecil peluangnya untuk didukung Golkar, tapi diantara yang kecil itu bukan mustahil tertutup untuk dia,” ujarnya.
Anggota DPR RI dua periode ini juga menyangkal jika Rusman berhasil menyelesaikan pembangunan yang telah ia letakkan untuk perkembangan Muna.
“Itu hanya sebatas melanjutkan, bukan menyelesaikan. Intinya Golkar akan mendukung figur yang mampu menyelesaikan Kota Raha secara sempurna,” timpalnya. (A)
