Reporter: Basri
BUSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan (Busel) menargetkan pengoperasian ambulans laut pada November 2020 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Busel, La Ode Budiman mengungkapkan kapal ambulans laut tersebut saat ini sementara proses pengerjaan oleh pihak kontraktor.
“Saat ini kapalnya sudah masuk bulan ketiga proses pengerjaannya dan sesuai perjanjian akan rampung keseluruhannya selama lima bulan,” ungkap La Ode Budiman ditemui di ruang kerjanya, Senin 27 Juli 2020.
Ia mengakui target tersebut lebih lambat dari yang direncanakan pihaknya dimana sebelumnya ambulans laut tersebut akan mulai beroperasi pada Juni 2020.
“Namun karena kemarin itu kita pikir pengadaannya sama seperti halnya pengadaan kendaraan lainnya seperti mobil ambulans yang sudah ready stoknya. Ternyata setelah kita keliling di kota-kota besar di Pulau Jawa, tidak ada yang ready,” bebernya.
Kendati demikian, kata dia, hal itu tidak mengurangi tujuan utama dari pengadaannya yakni untuk memberikan kemudahan pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan. Sebab kata dia, dari tujuh kecamatan di Buton Selatan, empat kecamatan berada di tiga pulau yakni Pulau Siompu, Kadatua, dan Batuatas.
“Jadi nantinya ambulas laut itu akan stand by di Batauga dan menunggu kontak atas rujukan pasien dari wilayah kepulauan,” ujarnya.
Ia menjelaskan pengadaan ambulans laut yang sama seperti itu tidak menutup kemungkinan untuk tidak direncanakan lagi pengadaannya pada tahun-tahun mendatang. Sebab, jika kondisi mengharuskan setiap wilayah kepulauan harus memiliki satu unit ambulans laut, maka Pemerintah Kabupaten Busel ini akan mengupayakan lagi untuk pengadaannya. Hal itu demi pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Busel.
“Jadi saat ini kita lihat dulu seperti apa efesiensinya, jika faktanya satu ambulans laut ini tidak efektif dalam pelayanannya, maka akan kita usulkan lagi tambahannya, apalagi berbicara angkutan laut ini, banyak hal yang menjadi pertimbangan termasuk mempertimbangkan keadaan iklim dan geografis,” tuturnya.
Ia berharap tidak ada hambatan dalam proses pengadaan hingga pengoperasian yang menurut spesifikasinya, ambulans laut tersebut memiliki panjang 12 meter dan lebar 3 meter dengan kapasitas mesin antara 25 hingga 30 knot lengkap dengan fasilitas kesehatan di dalamnya, yang menelan anggaran sebesar Rp 2,3 milyar dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dimana, lanjut Budiman, dengan ukuran dan kapasitas seperti itu diperkirakan akan menempuh pulau terjauh Batuatas hanya dengan waktu tempuh 1 jam dan pulau terdekat seperti Siompu dan Kadatua hanya dalam waktu tempuh kurang lebih 5 menit.
“Harapan kami semua itu tanpa menemui kendala, sehingga November 2020 depan sudah akan dioperasikan dan sudah akan efektif pada 2021 bersamaan dengan pengoperasian RSUD Buton Selatan yang saat ini dikerjakan, sehingga masyarakat Busel dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima, paripurna dan maksimal,” pungkasnya.