Kendari

Tahun Depan Ujian Nasional Bakal Berganti Nama

1808
×

Tahun Depan Ujian Nasional Bakal Berganti Nama

Sebarkan artikel ini
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio. (Foto: Rahmat R)

Reporter : Rahmat R.

KENDARI – Pemerintah Pusat sedang merancang kebijakan pada sektor pendidikan terkait Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio mengatakan di tahun depan Ujian Nasional (UN) bakal berganti nama menjadi Asesmen Nasional.

“Upaya ini, sebagai bentuk perubahan paradigma evaluasi pendidikan. terkait dengan Asesmen nasional Pemprov Sultra merujuk pada pemerintah pusat. Bahkan, saat ini Dikbud Sultra sementara mematangkan persiapan Asesmen Nasional melalui sosialisasi. Karena ini akan mulai berlaku pada 2021 mendatang, ” kata Asrun saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 02 November 2020.

Kata Asrun, ditahap sosialisasi Dikbud setiap Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia akan menjelaskan adalah tentang bentuk Asesmen itu, karena akan menjadi pengganti UN sehingga butuh pemahaman lebih jauh. Dan juga dipastikan bentuk Asesmennya akan berbeda dengan UN pada umumnya.

Akademisi UHO juga ini menerangkan bahwa Ujian Nasional dilakukan berdasarkan kemampuan kognitif secara keseluruhan yang diukur melalui UN disertai soal pilihan ganda.

Ia menjelaskan, saat ini UN berubah menjadi Asesmen nasional yang di dalamnya ada Asesmen kompetensi minimum yang diukur adalah kemampuan numerik, kemampuan literasi serta survei karakter dan survei lingkungan belajar.

“Dimana ini adalah salah satu bentu transformasi belajar. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Jadi hasil asesmen nasional dilakukan sebagai pemetaaan dasar kualitas pendidikan nyata di lapangan,” ungkapnya.

“Jadi disini tidak ada konsekuensi buat sekolah. Selain itu menjadi kekuatan data guna laporan hasil Asesment dalam perbaikan kualitas didik sekolah dan daerah,” sambung Asrun.

Ia menyebut, Asesmen nasionalntanpa belajar pun seseorang dalam kemampuan literasi dan kemampuan numeriknya bisa diuji dan ini lebih gampang ketimbang UN.

“Dalam sistem ini tidak ada lagi persiapan UN kepada para siswa, sebab dalam UN persiapan sekolah hanya untuk menyelesaikan soal-soal. Lebih gampang dari metode lama,” ujarnya. (2).

You cannot copy content of this page