Reporter : Hasrun
Editor : Taya
POLEANG SELATAN – Sebanyak 37 orang mahasiswa Ilmu Sejarah Fakuktas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halau Oleo (UHO) melakukan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) di Desa Weaputtang, Kecamatan Poleang Selatan, Bombana, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan PKL ini untuk melihat langsung bentuk artefak peninggalan Jepang di desa tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang situs peninggalan dan kependudukan bangsa jepang di Bombana.
Salah seorang Dosen FIB, Dra Aswati mengatakan, kegiatan PKL ini melibatkan seluruh mahasiswa angkatan 2017 untuk turun langsung melihat bagaimana kondisi dan keadaan dari peninggalan dan kependudukan Jepang yang ada di Bombana.
BACA JUGA :
- Anggota DPR RI Sebut Bendungan Pelosika Mulai Ditender Juni 2024 Ini
- Dewan Pers dan Seluruh Komunitas Pers Tolak RUU Penyiaran Pengganti UU Nomor 32 Tahun 2002
- Caleg Terpilih Pemilu 2024 Wajib Mundur Jika Tarung Pilkada, Begini Penjelasannya
- Camat Batalaiworu Pastikan Ketertiban Pasar Laino Harus Terus Terjaga
- Dinas Damkar dan Penyelamatan Kendari Intens Sosialisasi Pencegahan Kebakaran
- Beredar Famplet Pj Bupati Konawe Langgar Netralitas, Tokoh Pemuda Tolaki, Akbar Liambo Sebut Itu Tidak Benar
“Dari peninggalan situs sejarah itu dapat dilihat secara jelas bahwa situs peninggalan tersebut adalah bagian dari warisan yang telah lama ditinggalkan oleh pihak Jepang,” jelasnya, Rabu (16/7/2019).
Ia menjelaskan, peninggalan situs sejarah ini memberikan pengetahuan tentang masa kependudukan jepang di Bombanaa saat itu.Selain itu, juga sebagai media pengetahuan dalam melakukan landasan penulisan sejarah.
“Situs peninggalan Jepang disini berjumlah tiga situs, yakni meriam Jepang, Bungker dan benteng pertahanan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dosen lulusan UGM itu menerangkan, situs yang berada di tempat itu harus tetap dijaga dan diperhatikan lagi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana agar tidak rusak.
“Maka dari itu, kami turun ke lapangan untuk melihat secara langsung bagaimana bentuk dari situs tersebut dan perlu adanya perhatian khusus oleh Pemerintah Pusat ataupun Pemda agar tetap menjaga dan melestarikan situs ini,” pungkasnya. (a)