LADONGI – Proses pembangunan Bendungan Ladongi yang terletak di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini sudah mencapai progres pekerjaan 19 persen yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan PT Bumi Karsa.
Bendungan yang merupakan pembangunan mega proyek terbesar di Sultra ini menelan anggaran sebesar Rp 844 miliar, hingga saat ini baru menghabiskan anggaran sebesar Rp 130 miliar dengan progres pekerjaan telah mencapai 19 persen.
Didampingi dari pihak Konsultan pengawas, Anwar Sanusi dan Agus Irawan dari PT Hutama Karya bersama kerabatnya Inengah Sumerta, Staf Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Makassar, Made Rame mengatakan, terdapat tiga manfaat dari pembangunan Bendungan Ladongi. Dimana nantinya bermanfaat untuk mengairi sawah seluas 3600 hektar are, juga untuk pembangkit listrik dan air bersih.
“Untuk irigasi sendiri, bendungan tersebut bakal mengairi sawah seluas 3600 hektar are sawah jadi se Sultra,” jelas Made, pada Rabu (17/1/2018).
Sedangkan untuk listrik kata dia, nantinya akan dibuatkan Turbin atau pembangkit listrik tenaga air dengan kekuatan 1,5 mega watt, atau dapat menerangi satu kecamatan.
Untuk itu dari sektor pariwisata sendiri, pihak Pemerintah Daerah juga telah merencanakan bendungan tersebut untuk dijadikan salah satu wisata alternatif di Koltim.
“Nantinya ada beberapa sektor yang bakal berperan pada pembangunan Bendungan Ladongi ini, salah satunya adalah sektor pariwisata,” katanya.
Sementara itu, lanjut Made, berbicara mengenai proses ganti rugi lahan warga saat ini belum ada masalah yang terjadi. Sebab pihak balai sendiri telah melaksanakan progres yang telah ada, sehingga tidak ada lagi masalah yang terjadi hingga saat ini.
“Kami telah menyelesaikan, khususnya ganti rugi lahan warga. Sehingga saat ini tidak ada lagi masalah, untuk dapat melaksanakan pekerjaan hingga mencapai progres 19 persen,” lanjutnya.
Untuk luas lokasi pembangunan Bendungan Ladongi tersebut mencapai kurang lebih 250 hektar are. Rencananya bakal dipercepat pembangunanya dari target 2020 menjadi 2019 akhir.
“Rencananya pembangunan bendungan ladongi ini akan berakhir di tahun 2020. Tetapi rencanannya berubah menjadi 2019 dipercepat,” tutupnya.