EKONOMI & BISNISFEATUREDKONAWE SELATAN

Tingkatkan Kualitas Kakao, PT KKI akan Diurus Izin Ekspornya

613

ANDOOLO – Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga, di dampingi Ketua DPRD Konsel, Irham Kallenggo, menghadiri Peresmian Penyelenggaraan Kawasan dan Pengusaha Berikat PT Kalla Kakao Industri (KKI) yang diresmikan oleh Plt Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Saleh Lasata yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Siti Saleha, pada Selasa, (28/11).

Dalam sambutannya, Surunuddin Dangga, mengatakan sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 33 Tahun 1996 secara umum Kawasan Berikat dapat diartikan sebagai suatu bangunan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang atau bahan untuk tujuan eksport.

“Sesuai dengan fungsinya kegiatan utama yang dilakukan adalah pengolahan bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang bernilai tinggi untuk penggunaannya,” ujar Surunuddin, Selasa (28/11).

Surunuddin juga mengapresiasi PT KKI dapat beroperasi di Konsel yang fokus kegiatannya agar meningkatkan nilai tambah biji kakao.

“Dari biji kakao menjadi bubuk coklat, cairan coklat dan bentuk lainnya yang dididukung SDA (Sumber Daya Alam, red) Kakao Konsel yang melimpah,” urainya.

Lanjutnya, berdasarkan Data Statistik 2016 hasil perkebunan Konsel Komoditas terbesar untuk perdagangan antar pulau adalah Kakao yaitu sebanyak 28,35 Ton dengan nilai sebesar 649,39 juta, Ini sejalan dengan Visi Konsel yang sejahtera, unggul dan amanah.

Tempat yang sama, Kepala Disperindag Sultra, Siti Saleha, mengapresiasi kehadiran PT KKI yang masuk dalam kawasan Berikat, dan berharap KKI tidak melupakan produk kakao Sultra, mengingat sentra produksi kakao dapat mencapai 200 ribu ton pertahun.

“Pemda harus membantu meningkatkan kualitas Kakao dengan membantu membina organisasi petani sehingga PT KKI tidak bergantung lagi terhadap bahan baku import, sehingga terus bertumbuh dan berkembang,” ujar Sitti.

Soal izin eksport, kata Sitti, mengingat selama ini pengurusan izin ekspor PT KKI masuk provinsi lain, maka kedepannya izin eksport PT KKI juga dapat diterbitkan di Sultra, sehigga komoditi eksport produk Kakao dapat tercapai dan tercatat sebagai komoditi eskport Provinsi sultra secara nasional.

“Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov berupaya meningkatkan sarana dan prasarana terkait hal ini yang bertujuan agar pertumbuhan ekonomi berkembang pesat,” jelasnya.

Reporter: Erlin
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version